SEMARANG[Kampusensia] – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dorong kegiatan riset/penelitian, yang diharapkan masuk dalam publikasi ilmiah perguruan tinggi di tingkat Internasional.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, Dr Redyanto Noor mengatakan pihaknya mendorong kinerja dosen untuk melakukan riset/penelitian agar masuk dalam publikasi ilmiah perguruan tinggi.
Langkah itu, lanjutnya, perlu dilakukan, karena tahun lalu gairah peneliti sosial-humaniora masih belum optimal, sehingga karyanya minim masuk dalam jurnal ilmiah.
“Namun saat ini, ditengah kesibukan para dosen banyak yang hadir untuk untuk mengikuti kegiatan workshop. Ini perkembangan yang bagus sebagai semangat untuk melakukan penelitian,” ujarnya usai workshop Penguatan Penulisan Proposal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Sumber Dana PNBP (Non APBN) Undip Dan DRPM Dikti Bagi Dosen FIB Undip, di Hotel Noormans Semarang, Senin (5/3).
Menurutnya, melalui kegiatan tersebut diharapkan para peserta mendapatkan pemahaman utuh mengenai riset serta semakin bersemangat untuk melakukan penulisan proposal penelitian.
“Paling tidak proposal penelitian dari Fakultas Ilmu Budaya bisa menjadi peringkat tertinggi di antara ilmu sosial lainnya seperti dari fakultas hukum, Fisip dan Fakultas ekonomi,” tuturnya.
Dia optimis para dosen saat ini memiliki paradigm bahwa penelitian adalah salah satu kewajiban sesuai yang tertuang dalam Tri Darma Perguruan tinggi.
“Sebelumnya kendalanya karena belum ada perubahan paradigma tentang kewajiban meneliti, sehingga dimana penelitian belum dianggap sebagai kebutuan. Namun sekarang, sudah berubah penelitian itu kewajiban seperti dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan penelitian dan pengabdian sehingga ketiganya memiliki kedudukan yang sama sebagai tugas pokok dosen,” ujarnya.
Kegiatan workshop itu, menghadirkan narasumber Ketua LPPM Undip Prof. Dr. Heru Susanto dan Guru Besar FE Undip Prof.Dr. Indah Susilowati.
Selain itu, para peserta workshop juga diberikan pembimbingan oleh para pakar dalam proses penyusunan proposal, di antaranya Guru Besar FE Undip Prof Dr Waridin, Guru Besar Ilmu Sejarah FIB Undip Prof Dr Yetty Rochwulanningsih dan dimoderatori Dr Amirudin. (rs)