SEMARANG[Kampusnesia] – Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jateng meminta PT Angkasa Pura I (Persero) sebagai pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang untuk meningkatkan layanan barang keluar dan masuk di dalam terminal kargo.
Permintaan itu dilakukan, sebagai upaya untuk mendukung booming mega E-Commerce yang banyak dimanfaatkan kalangan pengusaha untuk jasa pengiriman barang.
Sekretaris Asperindo Jateng Edy Gunawan mengatakan industri e-commerce kini bertumbuh cukup pesat, dan berimbas positif pada jasa pengiriman, sehingga perlu didukung layanan terminal kargo yang memadai.
Layanan PTAngkasa Pura, lanjutnya, diharapkan menjadi lebih baik dari sisi barang keluar dan masuk, karena terkait dengan layanan kepada para konsumen yang kini menggunakan jasa ekspedisi ekspres, termasuk Bea Cukai yang berhubungan dengan pengiriman barang dari luar negeri.
Kalangan perusahaan jasa pengiriman barang, dia menambahkan mengharapkan ada perubahan layanan yang lebih cepat dan fasilitas, di antaranya custom clearance bisa ada di Semarang, tidak lagi mesti harus di Jakarta.
“Kami mengapresiasi di Semarang sudah bisa jadi entry point in dan out barang international yang di awali dengan keberhasilan fasilitas PLP DHL, bahkan ke depan kita mengajukan PT BULAN BINTANG. Kanwil Bea Cukai sangat mensupport Asperindo jika mengajukan fasilitas Bea Cukai dimana sekarang sudah diwakili PT Bulan Bintang,” ujarnya seusai Focus Group Discussion (FGD) dengan ‘’Strategi Optimalisasi Bandara AYani dalam Rangka Meningkatkan Pariwisata dan Perdagangan di Jawa Tengah’’, Kamis (8/3).
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tanjung Emas Rudi Aji menuturkan keberadaan perluasan bandara baru A Yani yang bakal resmi dioperasikan pertengahan Mei mendatang dapat didukung dengan aturan baru.
Tak hanya itu, dia menambahkan perlu konsistensi dalam pemeriksaan yang mengedepankan kelancaran serta menyiapkan help desk untuk memudahkan layanan terkait dengan fasilitas pabean yang disediakan pemerintah.
“Bakal ada petugas bea cukai di terminal baru nanti, baik keberangkatan maupun kedatangan. Banyak ketentuan yang akan full diimplementasikan,” tuturnya.
Galih Priya Kartika dari Kantor Imigrasi Klas I Semarang mengatakan kebutuhan SDM apabila terminal baru mulai diaktifkan, mengingat semakin tinggi arus lalu lintas penumpang yang keluar dan masuk bandara.
Perwakilan PT Angkasa Pura I Haryedi Misrianto menuturkan pada awal Februari lalu proses topping off atau penutupan atap perluasan terminal baru telah dilakukan dan dijadwalkan operasional terminal baru dilakukan pada 15 Mei 2018.
Posisi Semarang yang sangat strategis untuk sementara dilalui dua rute internasional meliputi penerbangan ke Malaysia dan Singapura. Beberapa waktu lalu, Malaysia Airlines telah menjajaki rute baru, tetapi melihat bandara yang memiliki keterbatasan apron dan terminal penumpang menyebabkan rencana itu ditunda.
“Malaysia Airlines akan membuka dua rute baru Kuala Lumpur dan Jeddah, tetapi ditunda tahun depan, diharapkan setelah terminal baru beroperasi rute baru banyak diperasikan,” ujarnya. (rs)