BOGOR[Kampusnesia] – Sebagai lembaga keuangan yang mendukung pembangunan infrastruktur di negara-negara Asia, Asian Infrtastructure Investment Bank (AIIB) tidak akan mencampuri urusan politik dalam negeri di negara-negara yang saat ini sedang membangun proyek infrastruktur yang didanainya, termasuk Indonesia.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Machmudin dalam siaran persnya menagatakan Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan delegasi Asian Infrtastructure Investment Bank (AIIB), di Istana Kepresidenan Bogor Jabar, Senin (12/3).
Delegasi AIIB yang terdiri para direktur eksekutif dari berbagai negara dipimpin Christopeer Legg. Dari Istana Bogor delegasi AIIB melanjutkan kunjungan ke lokasi pembangunan MRT di Jakarta, dialnjutkan bertolak ke Yogyakarta dan Solo.
Usai bertemu dengan Presiden Jokowi , Christopeer Legg menuturkan sesuai dengan misi yang diemban, AIIB akan berkonstrasi penuh dalam membantu pembangunan infrastruktur di negara-negara Asia dan tidak akan mencapuri urusan politik dalam negeri di negara yang dibantunya, termasuk Indonesia.
Terkait pelaksanaan Pilkada serentak 2018 yang berlangsung di 271 daerah di Indonesia dan Pilpres 2019 mendatang tidak akan menyurutkan minat AIIB dalam membiayai sejumlah proyek di Indonesia.
“Saat ini sudah ada beberapa proyek di Indonesia yang didanai AIIB, kami tidak tertarik dengan persoalan-persoalan politik dalam negeri. Kami hanya berbisnis dan berharap agar dapat memberi kontribusi yang lebih kepada Indonesia,” ujar Legg.
Presiden Jokowi yang didampingi beberpa Menteri Kabinet Kerja dalam pertemuan dengan delegasi AIIB mengatakan Indonesia berkomitmen akan terus melanjutkan kerja sama dengan AIIB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati , selepas pertemuan menuturkan Indonesia merupakan salah satu dari anggota pendiri lembaga yang berdiri 16 Januari 2016 ini. Sejumlah proyek di tanah air yang sudah dibiayai lembaga ini meliputi National Sum Upgrading Program senilai US$ 126 juta.
“Proyek pembangunan infrastruktur daerah yang mencakup penyediaan air bersih dan sanitasi, penanganan banjir, pengelolaan limbah serta penataan lingkungan kumuh senilai US$ 100 juta dan proyek Dam Oprational Imprivement and Safety Project (DOISP) senilai US$125 juta,” tuturnya .
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya tengah mengusulkan agar sejumlah proyek irigasi di Indonesia dapat dimasukkan dalam agenda kerja sama Indonesia-AIIB. (smh)