Home > HEADLINE > Dinas Pedagangan Kota Semarang Mulai Bongkar Lapak PKL Di BKT

Dinas Pedagangan Kota Semarang Mulai Bongkar Lapak PKL Di BKT

SEMARANG[Kampusnesia] – Dinas Perdagangan Kota Semarang kembali membongkar belasan lapak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kaligawe yang berada di bantaran Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang, yang dilaksanakan Selasa (13/3).

Sejumlah alat berat telah dalam pembongkaran lapak PKL di bantaran Sungai BKT Semarang, meski baru belasan lapak yang sudah dirobohkan dari total 148 lapak yang berdiri di kawasan itu.

Dalam pembongkaran lapak PKL di bantaran Sungai BKT Semarang yang dibantu petugas Kepolisian dan TNI berjalan lancar, tidak ada penolakan dari pedagang sehingga prosesnya berjalan dengan tertib.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan jumlah lapak PKL yang dibongkar baru 14 unit dari total 148 lapak, sementara sisanya akan dibongkar sendiri oleh pedagang.

Menurutnya, para pedagang diberikan waktu untuk memindahkan barang dagangannya dan membongkar lapaknya paling lambat akhir pekan ini, agar bisa segera pindah ke tempat relokasi yang baru.

“Lapak-lapak PKL yang ada di bantaran Sungai BKT ini harus dibongkar, karena akan dilaksanakan pembangunan proyek normalisasi sungai yang dilakukan Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana,” ujarnya.

Sosialisasi, lanjutnya, terhadap pedagang sudah dilakukan beberapa kali sesuai tahapan, sehingga dalam proses pembongkaran lapak tersebut tidak ada kendala berarti, termasuk penolakan dari pedagang.

Dinas Perdagangan, dia menambahka, telah menyiapkan Pasar Barito Baru atau Pasar Klithikan Penggaron sebagai tempat relokasi, yang lokasinya merupakan pilihan sendiri dari pedagang.

“Kan ada pedagang yang meminta direlokasi di  Pasar Barito Baru, ada yang minta ke Pasar Waru, karena dekat dengan rumahnya, ya, silakan saja. Kami hanya memfasilitasi,” tuturnya.

Sementara itu, Katno, salah seorang PKL di Kaligawe Semarang menuturkan tidak mempermasalahkan lapaknya dibongkar untuk proyek normalisasi sungai, tetapi hanya minta waktu memindahkan barang dagangannya.

“Saya minta waktu hingga akhir pekan ini karena peralatan perbengkelal saya cukup berat. Kan butuh waktu, tidak mungkin sehari selesai. Apalagi, lapak saya di Pasar Barito Baru belum dibangun,” ujarnya.

Menurutnya, kepindahan PKL akan menyenangkan, karena proyek normalisasi Sungai BKT Semarang dipastikan segera dimulai hingga dihatrapkan dapat menanggulangi banjir dan rob, apalagi dampak meluapnya sungai tersebut sudah berkali-kali dirasakannya masyarakat.

“Kalau hujan, air sungai kan meluap. Rumah saya juga di daerah Kaligawe, Semarang. Kalau hujan pasti banjir dan diharapkan setelah dinormalisasi tidak banjir lagi,” tuturnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 293 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *