Home > KABAR KAMPUS > EDUKASI KAMPUS > Perubahan Format Media Cetak ke Cyber Janjikan Keuntungan Ditengah Resiko Yang Banyak Dihadapi

Perubahan Format Media Cetak ke Cyber Janjikan Keuntungan Ditengah Resiko Yang Banyak Dihadapi

SEMARANG [Kampusnesia] –  Fenomena perubahan format media massa dari cetak ke cyber yang ditempuh oleh para pengelola media cetak akhir-akhir ini, sebagai upaya untuk mengantisipasi pekembangang era digital yang menjanjikan peluang keuntungan besar, namun dalam waktu bersamaan juga menjadi ancaman jika pengelolanya tidak profesional.

Resiko bayang-bayang kerugian mengiringi perubahan itu, hingga media cyber timbul tenggelam sebelum meraih sukses, akibat konten kualitas informasinya tidak digemari papa pembaca.

Dosen mata kuliah Komunikasi Pemasaran Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Drs Kuwatono, M.Si mengatakan perubahan format media cetak ke media online dalam waktu bersamaan sebagaimana yang terjadi belakangan ini, boleh jadi bakal menimbulkan kerugian atau sebaliknya mendatangkan keuntungan bagi pengelolanya.

“Keuntungan yang didapat media online adalah dari sisi perolehan berbagai iklan yang diperolehnya baik melalui perusahaan yang memasang iklan produknya maupun dari berbagai media sosial yang ikut menayangkan hasil karya atau konten media online. Namun itu, bisa diperoleh jika pengunjung pembacanya sudah dalam jumlah yang besar,” ujarnya, di Semarang, Jum’at (16/3).

Menurutnya, media online dalam memberikan informasi atau kontennya yang disajikan harus menarik dan berkualitas dimata pembacanya, sehingga dalam waktu singkat mampu menyedot pengunjung dalam jumlah besar.

Semakin banyak pengunjung yang membaca, lanjutnya, dipastikan media online bakal diincar para pemasang iklan hingga pendapatan perusahaan cyber itu cepat meningkat.

Namun demikian, dia menambahkan perubahan ini juga beresiko. Pembaca setianya saat media masih dalam format cetak akan lari meninggalkannya, karena perubahan perilaku pembaca dalam mengkonsumsi  terkait dengan perubahan format media tidak bisa berlangsung cepat.

Bahkan, kata Kuwatono, bisa terjadi perilaku pembaca media cetak tetap  bersikap fanatik , sehingga pilihannya tidak mau mengikuti trend perkembangan format media alias tetap bertahan. Media cetak menjadi pilihan dalam mendapatkan informasi.

Menurutnya,  perubahan ini bagi pembaca tidak akan menjadi problem, karena pada hakekatnya konten media itu sama, berupa informasi yang dibutuhkan masyarakat.

“Jadi perubahan  bentuk atau format media tidak menjadi soal, asal penyajiannya tetap menarik bagi pembaca, meski cetak terlambat menyajikanya dibandingkan media online yang lebih cepat dalam penyajian informasi maupun peristiwa, ” tuturnya.

Drs Kuwatono, M.Si
Dosen mata kuliah Komunikasi Pemasaran STIKOM Semarang

Media apapun bentuknya, menurutnya, memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, meski penyajiannya berbeda  dan media online lebih praktis membuat masyarakat lebih tertarik dengan media online di era digital saat ini

Masyarakat dengan mudah mengakses semua informasi dari berbagai media online melalui gadget mereka.

Kuwatono menuturkan untuk memperkecil resiko kerugian, semestinya perubahan format media apalagi dari cetak ke online tidak dilakukan secara serampangan, tetapi harus disiapkan dengan matang. Selain peluang yang diharapkan menjanjikan kesuksesan, ancaman dan hambatanpun harus masuk dalam kalkulasi perubahan itu. (Aini Salsabila/rs)

* Artikel ini telah dibaca 119 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *