SEMARANG[Kampusnesia] – Dewan Pimpinan Provinsi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( DPP HKTI) Jawa Tengah segera melakukan konsolidasi. Maksimalisasi dan optimalisasi kartu tani yang sudah berada di tangan petani menjadi prioritas program yang akan direalisasikan.
Ketua DPP HKTI Jateng, Drs HA. Kholiq Arief, M.Si mengatakan program pendampingan kepada para petani yang diamanatkan oleh DPN HKTI langsung akan dilaksanakan di Jateng bersamaan dengan pembentukan pengurus di daerah-daerah Kabupaten/Kota hingga ke level Kelompok Tani (Poktan) yang berada di arus bawah.
“Kartu tani yang sudah didistribusikan kepada para petani akan kami optimalkan lagi, tidak sebatas untuk acuan pengadaan pupuk saja, tetapi diupayakan dapat digunakan untuk mendukung kegiatan lain yang terkait dengan proses produksi,”ujarnya seusai upacara pelantikan pengurus DPD HKTI Jateng, di Wisma Perdamaian Semarang, Sabtu (17/3).
Menurutnya, HKTI Jateng telah menyusun strategi dalam upaya mewujudkan amanat organisasi untuk mensejahterakan anggota melalui berbagai langkah yang telah digariskan oleh DPN HKTI di antaranya membangun kemitraan dengan semua pihak yang memiliki kepedulian terhadap upaya-upaya peningkatan pangan.
Sebelum bermitra, pihaknya akan melakukan tiga langkah persiapan, meliputi penguatan infrastruktur organisasi, penyusnan data base potensi petani di Jateng dan pemaksimalan kartu tani.
Penguatan infrastruktur organisasi, lanjutnya, akan dimulai setelah pelantikan DPP HKTI Jateng dengan membentuk pengurus di tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa hingga ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sampai menyentuh Kelompok Tani (Poktan).
Setelah kepengurusan di daerah terbentuk langsung diamanati untuk menyusun data base potensi di lingkungannya masing-masing. Dengan bekal telah tersusunya pengurus hingga di level bawah bersama potret potensi petani inilah HKTI Jateng merintis upaya-upaya kerjasama dengan sederet mitra kerja yang sudah melakukan MOU dengan DPN HKTI.
Dia menuturkan salah satu upaya optimalisasi dan maksimalisasi kartu tani adalah peningkatan atau pengembangan fungsinya dan diharapkan kartu tani bisa berfungsi untuk berbagai macam aplikasi .

“Konsolidasi organisasi dan penyusunan data base potensi petani dijadwalkan rampung dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Kami optimis hal ini bisa diwujudkan,” tuturnya.
Menurutnya, anggota HKTI itu jelas sekali person, kepentingan dan problematikanya, sehingga kalau mereka dimobilisir untuk bersama-sama mencari solusi akan cepat sekali gerakannya, termasuk dalam menyusun pengurus dan penataan data base. (smh)