SYDNEY-AUSTRALIA[Kampusnesia] – Ditengah kesibukan mengikuti KTT Istimewa ASEAN-Australia Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan berolah raga jalan pagi bersama sejumkah anak muda Indonesia yang tengah mengikuti program Indonesia-Austrakia Youth Interfaith Dialougue di negeri Kanguru itu.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI, Bey Machmudin menuturkan bersama ibu negara Iriani Joko Widodo dan 18 pemuda Indoneseia yang tengah mengikuti Indonesia-Austrakia Youth Interfaith Dialougue, Jokowi melakukan olah raga jalan kaki di sekitar The Royal Botanical Garden , Sydney Australia, Sabtu pagi (17/3).
“Sejumlah pemuda Indonesia yang mendampingi jalan pagi Jokowi bersama rombongan itu berasal dari berbagai daerah, di antaranya Lombok, Manado, Bali, Kudus, Jombang, Jakarta dan Tasikmalaya,” ujarnya, di Sydney, Sabtu (17/3).
Menurutnya, para pemuda Indonesia itu akan tinggal beberapa hari di Australia sebagai bagian dari program Outstanding Youth for The World Kementerian Kuar Negeri RI.
Jokowi berharap melalui program ini pemuda Indonesia dapat menjadi agen toleransi dan dapat berbagi pengalaman tentang Indonesia yang sangat beragam kepada dunia internasional.
Mereka, lanjut Jokowi, selain menjadi agen toleransi sekaligus juga menjadi agen perdamaian yang bisa menceritakan mengenai organisasi yang beragam suku, beragam agam dan bahasa daerah, tetapi tetap bisa bersatu dalam sebuah bangsa yang bernama Indonesia.
Selaian itu, dia menambahkan melalui kegiatan ini para pemuda Indonesia juga mendapat pengalaman dan tambahan wawasan terkait dunia luar, khususnya Australia yang dapat dibagikan saat kembali kembali ke Indonesia.
Selama satu jam kegiatan jalan pagi berlangsung, para pemuda Indonesia memanfaatkan kesempatan itu untuk berdiskusi dengan Presiden dan ibu negara, mulai tentang olahraga yang digemari Jokowi hingga alasan musik bergenre rock.
Selain itu materi diskusi juga menyangkut tentang cara yang dilakukan Jokowi dalam merawat kerukunan di Indonesia yang terkenal dengan keragaman suku, budaya,agama, dan bahasa.
Kepada mereka Jokowi mengatakan pikiran positif, terbuka, saling menghargai, saling menghormati, tidak saling menjelekkan, tidak saling mencela dan tidak saling meyalahkan adakah salah satu kunci merawat kerukunan bangsa Indonesia. (smh)
