Home > HEADLINE > ASEAN-Australia Tingkatkan Kerjasama Atasi Ancaman Keamanan Lintas Batas Lingkar Samudera Hindia

ASEAN-Australia Tingkatkan Kerjasama Atasi Ancaman Keamanan Lintas Batas Lingkar Samudera Hindia

SYDNEY-AUSTRALIA[Kampusnesia] – Keberhasilan ASEAN-Australia dalam mengembangkan  potensi kawasan di Samudera Pasifik hendaknya diperluas ke kawasan Samudera Hindia. Perluasan ini untuk mengatasi ancaman keamanan lintas batas lingkar samudera di kawasan Samudera Hindia.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI, Bey Machmudin menuturkan Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan pidato dalam pertemuan Retreat  KTT Istimewa ASEAN-Australia di Admirakty Hiuse, Kirribilli, Minggu (18/3) mengatakan kerja sama ASEAN-Australia yang sudah berlangsung selama 44 tahun telah berkontribusi membangun ekosistem kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil dan sejehahtera.

“Untuk itu selain menguatkan kerjasama sama di samudera Pasifik, hendaknya ASEAN-Australia harus dapat berkontribusi di kawasan samudera Hindia agar  dapat menumbuhkan potensiekonomi di kawasan ini, “ ujar Jokowi.

Menurutnya, kerja sama ekonomi dengan negara-negara lingkar Samudera Hindia menjadi keharusan untuk mewujudkan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus mewujudkan upaya-upaya untuk mengatasi ancaman keamanan lintas batas lingkar samudera Hindia seperti perompakan, illegal Unreported dan Unregulated (IUU) fishing, penyelundupan manusia, perdagangan narkoba serta ancaman radikalisme dan terorisme yang saat ini menjadi tantangan nyata ASEAN-Australia.

Peningkatan kerja sama ASEAN-Australia dengan negara-negara di lingkar Samudera Hindia meliputi bidang keamanan dan keselamatan maritim, Search and Rescue (SAR) dan perlindungan sumberdaya laut.

Selain itu, lanjutnya,  sentralitas ASEAN dalam membangun arsitektur kawasan perlu diperkuat, karena sentralitas ASEAN tidak pernah memunculkan ancaman bagi siapapun, sebaliknya justru menyuburkan habit of dialogue  dan kerja sama.

Jokowi menuturkan jika kerja sama di kawasan Asia Pasifik ke depan bisa diintegrasikan dengan  kawasan Hindia, sehingga secara otomatis akan terbentuk sebuah arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, terbuka, transparan dan menjunjung tinggi hukum internasional. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 179 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *