SEMARANG[Kampusnesia] – Pengurus Institut Karate Do Indonesia (Inkai) Kota Semarang telah menggelar kejuaran Grand Prix (GP) Inkai Kota Senarang 2018, sebagai upaya meningkatkan gairah dan menambah jam bertanding para karateka pemula di Ibukota Jateng ini.
Ketua Bagian Humas INKAI Kota Semarang Bambang Kelik mengatakan kejuaran GP Inkai Kota Semarang 2018 yang diselenggarakan akhir pekan lalu, di Gedung Grahasari Gayamsari Semarang, sebagai kegiatan untuk memberikan kesempatan bertanding kepada para karateka usia dini, pra pemula, junior, senior dan veteran yang selama berkarier di dunia karate belum pernah meraih juara atau paling tinggi meraih juara di di tingkat Cabang.
“Para karateka yang sudah meraih kejuaraan di tingkat Provinsi, Nasional atau Internasional tidak diperbolehkan mengikuti GP ini. Even ini khusus diperuntukkan para atlet karate yang sedang menimba pengalaman bertanding,” ujarnya, di Semarang, Rabu (21/3).
Menurutnya, pembatasan kriteria peserta GP Inkai Kota Semarang 2018 ini bukan berarti mengesampingkan atlet-atlet yang sudah berprestasi, tetapi semata-mata untuk mendorong gairah para karateka yang belum memperoleh kesempatan meraih juara.
Dengan demikian, lanjutnya, para karateka yang sudah pernah meraih juara di tingkat Provinsi atau di atasnya jika diberi kesempetan mengikuti even ini dikhawatirkan akan mempersempit peluang peserta lainnya untuk meraih juara, atau setidaknya akan mengurangi minat untuk mengikuti even ini, karena akan menurun semangat bertandingnya.
Sedangkan pengurus INKAI Cabang Kota Semarang saat ini sedang berupaya keras memasyarakatkan olah raga karate dengan membuka tempat-tempat latihan karate di level lokal (ranting) yang disebut Dojo untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda menekuni bidang olahraga bela diri karate.
Salah satu strategi, dia menambahkan untuk menggairahkan para atlet agar semakin rajin berolahraga karate, sekaligus meningkatkan kualitas kemampuannya adalah dengan memperbanyak kesempatan untuk bertanding. GP menjadi salah satu alternatifnya.
Saat ini, ujar Kelik, di wilayah Kota Semarang terdapat 33 Dojo. Namun, sayang dari sejumlah Dojo yang ada belum semua berkesempatan mengikuti kejuaran ini. Hanya 21 Dojo yang mengirimkan pesertanya dalam even ini.
Dari sejumlah itu, menurutnya, yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini, hanya satu Dojo yang belum berhasil meraih kejuaran. Dojo Bintang PP ditetapkan sebagai juara umum dengan meraih 16 medali emas, 13 perak dan 13 perunggu, disusul berikutnya masing-masing Undip Tembalang (6 medali emas-3 perak dan 2 perunggu, Pertamina dengan 5 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu, Polretabes Semarang meraih 4 medali emas, 5 perak dan 1 perunggu serta Menoreh mengggondil 4 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Sementara di tingkat sekolah tercatat SMPN 33 Semarang berhasil meraih 2 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu, SMKN2 Semarang meraih 1medali emas, 1 perak dan 1 perunggu, SMPN 7 Semarang memperoleh 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu, Udinus menggondol 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu,
Selain itu, Karate Kids hanya mampu meraih 1 medali emas, Lab School 1 medali emas, BKKBN hanya 2 medali perak dan 2 perunggu, PIP satu medali perak dan 1 perunggu, SMK Pelita Nusantara merain 1 medali perak dan 1 perunggu, Undip Imam Bardjo meraih 10 medali perak, Unika hanya 1 medali perak, USM juga sama hanya meraih satu perunggu dan SMP Kartini 1 medali perunggu. ( Prinandya Riyan Pratama/smh)