SEMARANG[Kampusnesia] – Kepercayaan kalangan dunia usaha terhadap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Palebon Semarang tsemakin meningkat beberapa tahun terakhir ini, hingga setiap tahun 75% lulusan sekolah itu terserap di sejumlah industri berbagai sektor.
Wakil Kepala SMK Palebon Semarang Parmaja SPd mengatakan persaingan antar lulusan SMK untuk mendapat pekerjaan kini semakin ketat, sehingga sejak dini para siswa lembaga pendidikan yang dipimpinnya diperkenalkan dengan dunia usaha yang diharapkan saat memasuki bekerja setelah lulus sudah siap pakai.
“Setiap tahun, tepatnya setelah ujian akhir kami menyelenggarakan bursa kerja untuk mempertemukan peserta didik yang baru saja lulus dengan dunia usaha. Rata-rata 75% lulusan kami terserap dunia usaha alias langsung mendapat pekerjaan , selebihnya menjadi wirausaha” ujarnya, di Semarang, Kamis (22/3).
Menurutnya, SMK Palebon (kelanjutan dari SMEA PGRI) berdiri sejak 1967, dan kini jumlah peserta didik mencapai sebanyak 975 siswa dan telah bermitra dengan 100 institusi meliputi lembaga swasta dan pemerintah, di antaranya Swalayan Matahari, Bappeda, Stasiun TVRI Jateng dan lainnya.
Dengan menggenggam pengalaman panjang dalam menyiapkan siswa sebelum memasuki dunia kerja, SMK Palebon senantiasa tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan mencari terobosan, sebagai upaya dapat memasok untuk memenuhi tenaga kerja yang diinginkan dunia usaha serta kalangan industri.
“Inovasi dan kreasi bagi kami tidak boleh berhenti, karena di dunia usaha dan industri dinamikanya terus berlangsung. Tantangan yang muncul kami sikapi dengan spirit mengubah tantangan menjadi peluang. Spirit ini juga kami sampaikan kepada para siswa, agar kelak di kemudian hari saat berkarir mereka memiliki kampuan dan daya tahan yang prima dalam menghadapi problematika,” tutur Parmaja.

Keberhasilan menyiapkan peserta didik, lanjutnya, selain didukung oleh spirit inovasi dan tiada henti dalam berkreasi. SMK Palebon juga membekali siswa agar memiliki spirit mengubah tantangan menjadi peluang.
Selain itu, dia menambahkan juga karena implementasi kebijakan kurikulum 2013 yang direalisasikan secara maksimal dalam menjalankan proses pembelajaran.
Menurutnya, keberhasilan ini, bersama dua SMK swasta lainnya, SMK Pelita Nusantara dan SMK Texmaco Semarang, SMK Palebon ditetapkan Pemerintah sebagai sekolah rujukan Kurikulum 2013. (smh)