SEMARANG[Kampusnesia] – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)Jawa Tengah menanyakan keseriusan dua pasangan calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Jateng yang berjanji akan menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) dalam rangka memproteksi posisi madrasah diniyah (madin) dan pondok pesantren agar dapat lebih berperan dalam mewarnai dunia pendidikan di Provinsi ini.
Wakil katib syuriyah PWNU Jateng, KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan dalam beberapa hari ini banyak pertanyaan dari para kyai dan tokoh NU pengelola madin dan pesantren tentang konten kampanye KH Taj Yasin (Cawagub) nomor urut 1 dan Sudirman Said (Cagub nomor urut 2) yang menjanjikan akan memproteksi posisi kedua lembaga pendidikan asli Indonesia ini dengan menerbitkan sebuah perda.
“Ini pertanyaan yang wajar, kami bersama mereka beberapa bulan lalu mengirim sinyal kepada pemerintah melalui aksi demo di berbagai daerah di Jateng, agar pemerintah menghentikan program full day school karena akan mengancam eksistensi lembaga madin, tapi tidak digubris,” ujar kyai Hudallah di Temanggung melalui saluran komunikasi kepada kampusnesia.com, Kamis (22/3).
Menurutnya, kalau sekarang menjelang Pilgub para kandidat mengangkat tema ini menjadi isu atau konten kampanye, sehingga warga NU perlu mencermati untuk melihat keseriusan mereka. Jangan sampai materi kampanye ini hanya sebatas untuk mencuri hati warga NU saja terkait dengan Pilgub Jateng Juni mendatang.
Keseriusan mereka, lanjutnya, perlu diuji dengan membuka komunikasi dan duduk bersama dengan para pengelola madrasah diniyah yang dahulu berdemo agar terjadi titik temu, sehingga respon atas problem madin bisa tepat sasaran.
Dia mengharapkan agar kedua Paslon itu benar-benar serius saat melontarkan isu proteksi madin dan pesantren di tengah-tengah komunitas warga NU alias tidak sekedar janji manis saja kendati agenda kampanye memang wahana untuk berjanji.
Cagub Jateng nomor urut 2, Sudirman Said saat berkunjung di pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak pernah mengatakan, jika menang dalam Pilgub mendatang dan diamanati memimpin Jateng, akan mempriorotaskan perhatianya dengan menghadirkan Perda yang dapat dijadikan acuan madin dan pesantren untuk memaksimalkan dalam memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat.
Hal senada juga dilontarkan Cawagub nomor urut 1, KH Taj Yasin Maemun Zubair saat bersilaturahmi dengan pengasuh pesantren di Banyumas dan Cilacap menjaanjikan akan membuat Perda Pendidikan Agama yang isinya mengatur dan mengurus peran madin dan pesantren sebagai lembaga yang sudah berperan dan terbukti berhasil dalam membentuk karakter anak-anak usia sekolah.
Statemen mereka, ujar kyai Hudallah, akan menjadi catatan khusus bagi NU. Namun NU akan bersikap tegas dan tidak akan menjadikan isu ini sebagai amunisi untuk melakukan barter atau transaksi dukungan politik.
“Tegasnya, silahkan para kandidat membuktikan dan meyakinkan warga NU dengan baik, pilihan kami serahkan kepada nahdliyyin, warga NU sudah dewasa dan berpengalaman dalam membaca situasi dan memprediksi dampak dari proses pesta demokrasi, termasuk pilkada,” tutur kyai Hudallah. (smh)
itu yg kmi tunggu ada proteksi tuk madin n ponpes dlm bentuk perda/pergub. full day yg pas ya ponpes yg sdh teruji.