SEMARANG[Kampusnesia] – Penyebaran ideologi radikalisme dan terorisme ditengah-tengah masyarakat kini tidak lagi memakai cara-cara konvesional, tetapi langsung menyelinap ke jiwa generasi muda melalui dunia maya.
Kondisi itu, bagi generasi muda Indonesia harus bersiap dan berani memeranginya di jagat maya.
Anggota Duta Damai Dunia Maya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (DD BNPT) Regional Jateng, Basuki Setia Nugroho mengatakan ancaman ideologi radikal dan teror belakangan ini masuk ke Indonesia melalui teknologi informasi dan digital yang semakin diminati oleh kalangan generasi muda Indonesia, sehingga tak terasa ancaman itu kian dekat dengan lingkungan kalangan generasi muda Indonesia.
“Kita sebagai generasi pemilik masa depan bangsa Indonesia tidak boleh berdiam diri, tetapi harus melawannya dengan cara yang mereka pakai juga,” ujarnya di hadapan 150 siswa SLTA dan mahasiswa Semarang yang mengikuti Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Tahun 2018 yang diselenggarakan Badan Kesbangpol Kota Semarang, di Green Hotel Valley Bandungan, Kabupaten Semarang awal pekan ini.
Menurutnya, jagat maya kini semakin disesaki oleh konten-konten negatif, nadanya nyinyir dan menghembus-hembuskan isu-isu ujaran kebencian yang dilakukan secara terus menerus, sehingga lama-kelamaan akan mempengaruhi cara berfikir generasi muda.
Selain itu, lanjutnya, informasi hoax juga membanjiri dunia maya yang setiap hari dikunjungi oleh kalangan anak-anak muda. Kondisi ini, menurutnya, semakin membahayakan masa depan bangsa Indonesia
Tepat sekali, dia menambahkan kalau Kesbangpol Kota Semarang menggelar acara yang melibatkan kalangan siswa SLTA dan mahasiswa sebagai peserta, agar para pemilik masa depan bangsa ini memahami dan mengenali ancaman perpecahan yang terus menerus mengintai bangsa Indonesia.
Setelah mengetahui posisi dan ancaman itu, seharusnya kalangan anak-anak muda berbenah diri dan membekali diri dengan berbagai kemampuan, terutama di bidang teknologi digital agar serangan-serangan ideologi yang menggerus ideologi Pancasila dapat dihadapi, dilawan dan dikalahkan.
“Kalau mereka memanfaatkan jagat maya, mari kita hadapi mereka di jagat maya. Caranya dengan menghadirkan konten-konten positif, membangun dan menguatkan nasionalisme,” tuturnya
Dengan cara itu, kata Basuki, sehingga masyarakat yang mengkonsumsi informasi di media maya bisa mendapat asupan informasi yang informatif dan dapat mempertebal semangat nasionalisme, semakin cinta tanah air, bela bangsa dan negara. (Basuki Setia Nugroho/smh)