Home > HEADLINE > Keberhasilan Mengelola Kemajemukan Indonesia Harus Ditularkan ke Dunia Internasional

Keberhasilan Mengelola Kemajemukan Indonesia Harus Ditularkan ke Dunia Internasional

JAKARTA[Kampusnesia] – Keberhasilan umat Islam Indonesia dalam mengelola kemajemukan masyarakatnya yang terpelihara kerukunan, persatuan dan kedamaian perlu ditularkan  ke dunia Internasional.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI, Bey Machmudin  dalam siaran persnya, menyebutkan Presiden RI Ir Joko Widodo  (Jokowi) saat bersilaturahim dengan peserta Musabaqah Hafalan Al Qur’an dan Hadits Pengeran Sultan bin Abdul Azis Al Su’ud  tingkat ASEAN dan Pasifik ke-10 di Istana Negara Jakarta , Kamis (22/3) mengatakan  umat Islam Indonesia menjadi contoh dunia dalam menghadapi berbagai kemajemukan .

“Menjaga perdamaian dimuka bumi ini adalah amanat dari Allah SWT. Karena itu umat Islam Indonesia harus mampu menjadi pelopornya, Indonesia saat ini menjadi panutan dunia dalam mengelola kemajemukan,” ujar Jokowi .

Menurutnya, kemajemukan Indonesia itu sangat luar biasa. Bahkan bisa dilihat jumlah suku yang ada mencapai 714 suku dan bahasa daerah yang ada 1.100 bahasa. Namun, dalam suasana  kemajemukan yang seperti itu bisa hidup rukun dan bersatu.

Inilah, ujar Jokowi, yang menjadikan masyarakat Internasional kagum dan ingin mencontoh kepada Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam.

“Diharapkan melalui kegiatan ini seluruh bangsa Indonesia bisa mendapatkan manfaat , dengan tuntunan Al Qur’an yang setiap saat dibaca menjadikan umat Islam tidak mudah terjebak fitnah , hasutan dan kebencian,” tuturnya.

Pelaksanaan musabaqah , Menurut Jokowi, hendaknya tidak dipandang sebagai pelaksanaan acara biasa karena musabaqah adalah wahana untuk memacu pengembangan tilawah, hafalan serta pendalaman Al Qur’an.

Umat Islam, dia menambahkan harus selalu mengingat bahwa Al Qur’an diturunkan kepada manusia untuk dijadikan pedoman yang harus dibaca, dipahami, dihayati dan diamalkan  dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendapat ridlo dari Allah SWT.

Jokowi mengingatkan kepada seluruh  qori/qoriah,  hafidz/hafidzah dan mufasir/mufasirah agar terus mensyiarkan dan mengamalkan ajaran Al Qur’an, meski sudah diluar agenda kegiatan ini. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 85 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *