SEMARANG[Kampusnesia] – Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (PSGA UIN) Walisongo Semarang akan menyelenggarakan Halaqah Ulama Perempuan dengan mengusung tema ‘Meneguhkan Gerakan Ulama Perempuan dalam Pengarusutamaan Moderasi Islam’, di Hotel Aston Inn Semarang.
Ketua PSGA UIN Walisongo Semarang Dra Hj Jauharotul Farida M.Ag mengatakan seminar ini akan berlangsung dalam beberapa sesi selama tiga hari mulai Selasa-Kamis (27-29/3). Sebanyak 100 ulama perempuan se-Jawa akan mengikuti seminar yang akan dibuka Rektor UIN Walisongo Prof Dr Muhibbin Nur, M.Ag.
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-48 UIN Walisongo Semarang. Bahkan tujuh orang tokoh pesantren dan akademisi akan tampil dalam seminar atau halaqah yang diselenggarakan UIN Walisongo bersama Direktorat Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI ini,” ujarnya, di Semarang, Senin (26/3).
Menurut dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo itu, ketujuh nara sumber terdiri Direktur Pondok Pesantren Direrktorat Jendral Pendidikan Agama Islam (Ditjen Pendis) Kemenag RI, Dr Ahmad Zayadi, MP.d akan mengupas tema tentang Kebijakan Kemenag Untuk Program Pengarusutamaan Moderasi Islam pada Pendidikan Keagamaan Islam.
Dwi Rubiyanti Kholifah (The Asian Moeslem Action Network /Aman Indonesia), Fenomena Gerakan Peremouan Transnasional, KH Husein Muhammad (Pengasuh PP Darut Tauhid Cirebon), Peran Ulama Dalam sejarah Peradaban Islam Nusantara, Hj Badriyah Fayumi Lc, MA (Pengasih PP Mahasiswa Darul Qur’an wal Hadits Bekasi Jabar ), Peta Gerakan Ulama Perempuan Paska Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).
Prof Dr Muhibbin Nur M.Ag (Rektor UIN Walisongo Semarang): Visi Keulamaan Perempuan Risalah Muhammad, Dr Nur Rofiah , M.Sc (Dpsen Pasca Sarjana PTIQ Jakarta) : Ulama Perempuan dan Kontribusi Islam Moderat Indonesia Untuk Perdamaian Dunia, dan Dra Hj Jauharotul Farida M.Ag (Ketua PSGA UIN Walisongho Semarang) ; Meneguhkan Gerakan Ulama Perempuan Dalam Pengarusuatamaan Moderasi Islam.
Melalui seminar ini, dia menambahkan diharapkan akan muncul rumusan tentang sikap ulama perempuan dalam pengarusutamaan moderasi Islam pada pendidikan keagamaan Islam.
“Selanjutnya akan dilakukan evaluasi, sekaligus akan dilakukan penyusunan rencana tindak lanjut halaqah ini, “ ujar Farida. (smh)