SEMARANG[Kampusnesia] – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan merasa wajar jika dorongan untuk maju dalam Pilpres 2019 semakin kuat, untuk menghidari pencalonan Capres abu-abu pada dirinya, namun yang dinginkan jelas dan kepastian, bahkan ingin jadi Capres hal yang wajar.
“Di mana-mana pemimpin partai ya begitu, diamanatkan untuk Capres” ujarnya usai memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (29/3).
Namun demikian, menurutnya, syarat presidential threshold 20% tetap harus diperhitungkan. PAN saat ini memiliki 49 kursi di DPR-RI, sehingga perlu koalisi karena syarat kursi 20% untuk maju Pilpres.
“Tetapi kan syarat tinggi, 20%. Perlu koalisi, itu yang akan berlaku,” tuturnya.
Sebelumnya Ketua MPR-RI itu pernah mengatakan tidak mau pencalonan Capres abu-abu, tetapi harus jelas.
“Saya kan selama ini sudah tegas. Saya tidak mau abu-abu lagi, target saya ya Capres,” ujar Zulkifli Hasan.
Apalagi, lanjutnya, partainya selama ini juga sudah komitmen mendukungnya menjadi Capres 2019. Kader-kader PAN semakin terus mendorong untuk maju Capres pada Pilpres 2019.
“Komunikasi politik terus berjalan, semua parpol saya kira masih melakukan penjajakan. Jadi apapun hasilnya dari poros manapun kita ikhtiar dulu untuk membahas Capres 2019,” tuturnya.
Seperti diketahui Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beberapa waktiu lalu sempat menggelar pertemuan di Odysseia, Pacific Place, Jakarta Selatan, membahas kemungkinan membuat poros ketiga di Pilpres.
Tidak tanggung-tanggung, yang ikut nimbrung dalam pertemuan itu adalah forum sekjen dari ketiga partai. Partai Demokrat diwakili oleh Hinca Pandjaitan, PAN ada Eddy Soeparno dan PKB dihadiri oleh Wasekjennya Lukmanul Khakim.
Jika diibaratkan radio, kabarnya ketiga partai yang ada sudah mempunyai frekuensi yang sama dan gelombang yang sama pula, tinggal menyatuhkan lebih baik lagi. (rs)