Home > HEADLINE > Umat Islam Jateng Diharapkan Tidak Pecah Karena Perbedaan Pilihan Dalam Pilkada

Umat Islam Jateng Diharapkan Tidak Pecah Karena Perbedaan Pilihan Dalam Pilkada

SALATIGA[Kampusnesia] –  Umat Islam di Jawa Tengah diharapkan ikut mensukseskan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilklada) serentak yang akan digelar Juni mendatang, dengan menggunakan hak suaranya secara bertanggung jawab.

Dalam ikut mensukseskan pesta demokrasi diharapkan munculnya perbedaan pilihan jangan sampai memicu perpecahan antara sesama anak bangsa.

Ketua Umum Majlis  Ulama Indonesia  Provinsi Jawa Tengah (MUI Jateng) KH Dr Ahmad Darodji, M.Si  mengatakan dibukanya kran demokrasi jangan sampai menjadikan masyarakat terbelah apalagi antar sesama  muslim.

Bahkan., lanjutnya,  pesta demokrtasi itu jangan sampai muncul potensi pecah belah, dan diharapkan perbedaan yang ada jangan dibesar-besarkan, sehingga pesta demokrasi dapat berlangsung aman, lancar dan damai.

“Demokrasi sudah menjadi pilihan kita , maka kita semua harus siap menghadapi berbagai konsekuensinya, termasuk menghadapi perbedaan yang muncul dan menghadapi kenyataan kalah atau menang dalam proses pemilihan kepala daerah,” ujar kyai Darodji saat menyampaikan pidato pembukaan Haaqah Ulama bertema Partisipasi Ulama Dalam Mewujudkan Jawa Tengah Yang Kondusif, di Hotel Laras Ati, Salatiga, Rabu (4/4).

Menurutnya, umat Islam harus merasa terpanggil untuk mensukseskan pilkada, termasuk Pilgub Jateng dan Pilbup/Pilwakot di tujuh wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Jateng. Pada Prinsipnya umat Islam jangan sampai mengambil sikap golput (golongan putih), karena dengan tidak menggunakan hak pilihnya sama saja menyia-nyiakan hak politik dan hak demokrasi  yang seharusnya digunakan secaa bertanggung jawab.

Sejatinya perbedaan dalam pilkada sangatlah sederhana dan simple, hanya sekitar satu sampai dua menit saja, yakni pada saat para pemilih  menjatuhkaan pilihannya di ruang bilik suara Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali dirinya sendiri dan Tuhan.

KH Dr Ahmad Darodji, M.Si Ketua Umum MUI Jateng

Meski sederhana, lanjutnya rangkaian agenda pilkada yang digelar sebelum hari pemungutan suara dipastikan menghangatkan dinamika kehidupan mayarakat. Karena tarik menarik kepentingan untuk mendapatkan dukungan suara antar kandidat pasti tidak bisa dihindari, baik antar sesama pasangan calon (Paslon) maupun para pendukung bersama parpol pegusungnya.

Selain itu, dia menambahkan umat Islam juga harus menghindari politik transaksional. Pihak Paslon bersama pendukungnya jangan menarik-narik calon pemilih dalam pusaran money politic, begitu juga sebaliknya umat Islam yang sudah memiliki hak pilih jangan mengharap-harap pemberian uang atau berbagai fasilitas terkait  dengaan pilkada dari para paslon

Halaqah Ulama yang diselenggarakan bersama Kesbangpol Jateng itu, menampilkan  beberapa naasumber, meliputi Bawaslu Jateng,  KH Drs Ali Mufiz, MPA (Fisip Undip)

KH Haris Shodaqoh (Pengasuh Pesantren Al Itqon Semarang), KH Yusuf Chudlory (Ketua DPW PKB Jateng), H Masuhan Syamsuri (Ketua DPW PPP Jateng). (smh)

* Artikel ini telah dibaca 124 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *