SEMARANG[Kampusnesia] – Indonesia bakal mengalami bonus demografi pada 2020-2035, hingga akan menjadi tantangan sekaligus ancaman bagi bangsa negeri ini.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2020-2035 dan menjadi tantangan sekaligus ancaman.
Menurutnya, bonus demografi di Indonesia akan menjadi keuntungan tersendiri, karena usia produktif yakni rentang usia 16-30 tahun sangat mendominasi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menyebutkan jumlah usia produktif saat ini mencapai 62 juta jiwa.
“Namun, ini tantangan bagi semua stakeholder untuk bisa mengelola bonus demografi secara tepat dan menjadikan kekuatan yang tidak dimiliki negara lain,” ujarnya saat orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis ke 48 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jumat (6/4).
Pemerintah, lanjutnya, memfokuskan pada tiga hal, di antaranya memperkuat karakter pemuda, meningkatkan daya saing pemuda dan menjadikan media sosial sebagai alat membangun peradaban.
Dia mengisyaratkan beberapa ancaman yang dapat merusak generasi muda ini seperti narkoba, pornografi, kejahatan seksual perkawinan di bawah umur dan pengangguran.
“Perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UIN Walisongo juga memiliki peran bagaimana para mahasiswanya bisa berkiprah di masyarakat dengan mengambil peran mengatasi ke lima ancaman itu,” tuturnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Menpora juga memaparkan peranan pemuda sebagai generasi penerus dalam pembangunan bangsa kepada para mahasiswa di depan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Muhibbin, Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko dan para alumni UIN Walisongo yang hadir dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Walisongo.
Dia mengajak mahasiswa UIN Walisongo untuk memanfaatkan pondasi spiritual dan keberkahan dari para dosen untuk berkarya di masyarakat luas, serta ramah, arif dan bijak untuk memanfaatkan media sosial yang saat sekarang ini berkembang sangat masif.
“Mahasiswa diahatrapkan dapat bergerak ke luar, meliputi di berbagai ruangan yang ada di dalam masyarakat dan ikut berpartisipasi aktif dengan membuat perubahan, “ ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr Muhibbin menuturkan puncak acara Dies Natalis UIN Walisongo Semarang tahun ini mengusung tema “Khidmat Kemanusiaan dan Peradaban”.
Kegiatan Dies Natalis juga menampilkan Majlis Dzikir dan Maulidurrasul SAW bersama Jamaah Al-Khidmah Kota Semarang dijadwalkan beralngsung pada Sabtu (7/4).
Sebelumnya, pimpinan dan dosen UIN Walisongo Semarang juga melaksanakan ziarah ke makam-makam Walisongo.
“Ziarah ini, sebagai upaya untuk memperingati UIN Walisongo Semarang yang telah genap usianya ke -48 dan diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kepentingan kemanusiaan dan peradaban,” turunya. (rs)