Home > HEADLINE > MUI – Tokoh Jateng Sepakat Tolak Politik Uang Dan Kampanye Hitam Dalam Pilgub 2018

MUI – Tokoh Jateng Sepakat Tolak Politik Uang Dan Kampanye Hitam Dalam Pilgub 2018

SALATIGA[Kampusnesia] – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Jateng mendeklarasikan lima sikap ulama dan tokoh Islam Jateng dalam menyongsong pelaksanaan Pilgub Jateng Juni mendatang. Dengan tegas menolak politik uang (money politic), kampanye hitam, penyebaran berita bohong (hoax), fitnah dan ujaran kebencian kepada masyarakat.

Deklarasi dibacakan Sekretaris Umum MUI Jateng KH Drs Muhyidin, M.Ag pada saat upacara penutupan halaqah ulama bertema “ Partisipasi Ulama Dalam Mewujudkan Jateng Yang Kondusif” MUI Jateng, di Hotel Laras Asri Salatiga Kamis (5/4).

Poin kedua, menyerukan kepada seluruh masyarakat yang sudah memiliki hak pilih agar menggunakan sebaik-baiknya, sebagai bagian dari ikhtiyar untuk memilih pemimpin yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Ketiga, menghindari konflik dengan mengedepankan semangat persaudaraan meski beda pilihan dalam Pilkada. Keempat berkomitmen untuk selalu bekerja sama dengan berbagai pihak guna mewujudkan Pilkada 2018 yang aman, damai, kondusif dan beradab.
Kelima, mendorong kepada penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jateng agar menjaga komitmen azas berdemokrasi yakni selalu jujur, adil, langsung, umum dan bebas, sehingga upaya untuk mewujudkan pesta demokrasi yang bersih dapat terpenuhi.

Selain melahirkan deklarasi, agenda kegiatan itu juga mengeluarkan delapan poin rekomendasi meliputi, pertama, mengapresiasi ikhtiyar pemerintah bersama masyarakat yang hingga kini dapat menciptakan situasi kondusif, sehingga tahapan Pilkada bisa berlangsung dengan baik.
Kedua, kekuatan Islam hendaknya dijadikan instrument penghambaan kepada Allah SWT dan instrument perjuangan untuk mewujudkam kesejahteraan rakyat. Ketiga, Pilgub Jateng disikapi sebagai ikhtiyar untuk memilih pemimpin yang amanah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keempat, Perbedaan pilihan hendaknya tidak mengurangi rasa persaudaraan dan kedamaian serta menghindari konflik SARA.
Kelima, Paslon Cagub harus berkomitmen bersama mewujudkan Pilkada yang aman, kondusif dan berkeadaban. Keenam mengingatkan kepada penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jateng agar menjaga komitmen azas berdemokrasi yakni selalu jujur, adil , langsung, umum dan bebas agar pesta demokrasi Pilgub Juni mendatang dapat berjalan dengan bersih.
Ketujuh, menolak politik uang, kampanye hitam, penyebaran berita bohong, fitnah dan ujaran kebencian dan Kedelapan, MUI mendesak agar dilakukan tafsir ulang terhadap pelaksanaan demokrasi dalam konteks pembukaan dan Pasal 33 UUD 1945.

Naskah deklarasi dan rerkomendasi ditandatangani oleh KH Dr Ahmad Darodji (Ketua Umum MUI Jateng ), KH Drs Ali Mufiz, MPA (tokoh masyarakat Jateng), KH Haris Shodaqoh (tokoh NU Jateng), Drs H Tafsir, M.Ag (tokoh Muhammadiyah Jateng) dan KH Abdul Nasir Asy’ari (tokoh pondok pesantren). (smh)

* Artikel ini telah dibaca 71 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *