SEMARANG[Kampusnesia] – Pemerintah berkomitmen tetap akan menjaga sektor keuangan, sebagai upaya agar krisis ekonomi tidak terulang dan Indonesia sudah cukup belajar dari terjadinya krisis ekomini yang berlangsung pada 1998 dan 2008 lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia merupakan negara berkembang yang mampu bengkit mendorong pertumbuhan ekonomi, tanpa ada kendala yang berarti.
“Krisis ekonomi tetap meninggalkan bekas dan evaluasi apa yang salah dan apa yang perlu diperbaiki itu yang harus diperhatikan,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di depan ratusan mahasiswa Fakuktas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Senin (9/4).
Menurutnya, terjadinya krisis ekonomi saat itu, karena kalangan industri perbankkan dijadikan sapi perahan yang memanfaatkan untuk memperooeh pinjaman, namun kreditur tidak ada itikad baik dalam resalisasi pengembaliannya.
Dengan demikian, dia menambahkan upaya penanggulangan pada akhirnya dibentuk lembaga independen seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan KKSK yang ikut mekalukan tugas menjaga sektor keuangan dan menjadikan sektor keuangan dapat kembali menumbuhkan pertumbuhan ekonomi yang sehat.
Kuliah umum yang bertema ”Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2045” itu digelar di Gedung Prof Soedarto. Sri Mulyani juga memberikan apresiasi terhadap mahasiswa yang berusaha meneruskan studinya melalui beasiswa LPDP.
“Kalian harus jadi penerus saya dengan lebih baik, saya akan sedih jika prestasi kalian dibawah saya,” tuturnya.
Menurutnya, utang luar negeri yang kian membengkak dewasa ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur guna menarik investor.
“Jika kalian mengeluhkan sulitnya cari kerja, kita perlu banyak investor untuk menjawabnya. Semakin banyak investor membawa peluang kerja, investor akan tertarik masuk jika infrastruktur kita baik,” ujar Sri Mulyani. (rs)