Home > HEADLINE > BNNP Jateng Apresiasi Keterlibatan Masyarakat Dalam Merehabilitasi Korban Narkoba

BNNP Jateng Apresiasi Keterlibatan Masyarakat Dalam Merehabilitasi Korban Narkoba

SEMARANG[Kampusnesia] – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng mengapresisasi partisipasi mayarakat dalam mengambil peran rehabilitasi para korban penyalahgunan dan pemakai obat-obatan terlarang dan narkoba dengan menggunakan pendekatan sosial dan religius.

Kepala Seksi Pencegahan BNNP Jateng Jamaludin M Farm. Apt. mengatakan dengan banyaknya masyarakat yang mengambil peran-peran pencegahan maupun penanggulangan para korban penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan narkoba secara nasional akan semakin mengurangi beban berat BNN dalam membersihkan Indonesia dari narkoba.

“Adanya partisipasi aktif masyarakat akan semakin memperlancar upaya BNN dalam mewujudkan Indonesia bersih dari narkoba, termasuk di Jateng,” ujar Jamal saat menyampaikan paparan pencegahan narkoba di Jateng  di hadapan 75 peserta Pelatihan Penggiat Anti Narkoba (TOT ) di Lingkungn Masyarakat yang diselenggarkan BNN Jateng di Hotel Pesona Semarang, Selasa (10/4).

Menurutnya, agenda pelatihan ini merupakan wujud kepedulian BNNP Jateng atas tingginya partisipasi masyarakat yang dari waktu ke waktu tingkat partisiasina dalam membersihkan narkoba di Provinsi ini semakin tinggi melalui berbagai cara.

Penanganan terhadap korban narkoba, lanjutnya, dapat difokuskan melalui tiga cara meliputi pencegahan, pemberantasan dan rehabilitasi. Bentuk agenda kegiatan yang paling praktis adalah gerakan pencegahan. Upaya ini dapat dilakukan siapa saja dengan mudah, yakni mengkampanyekan kepada publik agar tidak mendekati narkoba.

Sedangkan gerakan rehabilitasi dapat dilakukan melalui pendekatan medis, sosial dan religius. Pendekatan medis ditempuh dengan memaksimalkan obat-obatan medis yang terukur terhadap korban.

Pendekatan sosial ditempuh, dia menambahkan dengan cara melakukan pendekatan secara khusus. Agar upaya ini mudah diwujudkan peran para mantan korban narkoba yang sudah sembuh dapat dimaksimalkan untuk melakukan pendekatan dengan korban.

Jamaludin M Farm. Apt Kepala Seksi Pencegahan BNNP Jateng

Pengalaman empiric para mantan korban yang sudah sembuh sangat penting, karena perannya akan mendorong mempemudah para korban dalam membuka diri sehingga bisa diketahui secara persis kenapa mereka terjerumus di lembah narkoba.

Dengan adanya keterbukaan korban, tuturnya, akan semakin mudah dan cepat mengatasiya, sehingga posisi para mantan korban yang kini sudah sadar kembali memiliki peran penting terutama  dalam mendampingi dan mengembalikan kepercayaan korban.

Sementara rehabilitasi yang menggunakan pendekatan religius membutuhkan kemampuan khusus bagi relawan yang menggunakan sistem ini. Hanya persyaratanya sangat berat. Penderita akibat narkoba dipaksa untuk selalu mengingat Allah SWT atau dzikir di sepanjang waktu, namun kalau bisa dilakukan maka si penderita bisa lolos dari cengkeraman narkoba.

“Baik pendekatan sosial maupun religius telah membuktikan kehandalannya. BNN mengapresiasi dan berharap agar peranya terus dipertajam hingga Jateng benar-benar bebas narkoba,” tuturnya. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 141 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *