Home > EKONOMI & BISNIS > Program Membangun Indonesia Dimulai Dari Pinggiran Dan Pulau Terluar Bukan Jargon

Program Membangun Indonesia Dimulai Dari Pinggiran Dan Pulau Terluar Bukan Jargon

JAKARTA[Kampusnesia] – Presiden  RI Ir Joko Widodo (Jokowi)  selama tiga hari (11-13/4) akan berada di Provinsi Papua untuk meninjau beberapa proyek pembangunan,  sekaligus membuktikan kepada masyarakat kebijakan membangun Indonesia dari pinggiran dan pulau-pulau terluar tidak berhenti pada slogan saja.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI , Bey Machmudin dalam siaran persnya menyebutkan Presiden Jokowi  bersama ibu negara Iriana Jokowi bertolak ke Jayapura Rabu (11/4) pukul 08.15 WIB dengan menggunakan pesawat Kepresidenan  Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta.

“Setelah menempuh perjalanan sekitar lima jam pesawat kepresidenan Indonesia 1 mendarat di Bandar udara Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada pukul 15.20 WIT,” ujar Bey Machmudin di Jakarta Rabu ( 11/4).

Dari bandara, lanjutnya, Jokowi bersama rombongan langsung menjuju ke lapangan kantor Bupati Jayapura, tempat dilaksanakannya penyerahan sertifikat hak  atas tanah untuk rakyat.

Jokowi menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat mengawali kegiatannya di Papua yang kedelapan ini sejak Jokowi dilantik sebagai Presiden RI Oktober 2014 lalu.

Menurutnya, Presiden bersama rombongan bermalam di Jayapura dan esok harinya melanjutkan kegiatan kunjungannya menuju lokasi pembangunan jembatan Holtekamp. Jembatan ini panjangnya mencapai 732 meter berada di atas teluk Youtefa yang menghubungkan Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw (Distrik Muara Tami).

Sebelum ada jembatan ini masa tempuh antara kedua daerah itu membutuhkan waktu 2,5 jam. Jika jembatan ini selesai dibangun akan dapat memperpendek waktu atau masa  tempuh menjadi 60 menit.

Jembatan Holtekamp ini, dia menambahkan menjadi salah satu bukti bahwa program membangun Indonesia dari pinggiran  dan pulau-pulau terluar bukan sebuah slogan belaka atau benrhenti sebagai jargon saja.Tetapi memang benar-benar adanya dan  diharapkan dapat  menekan ketimpangan pembangunan yang selama ini terjadi.

Bukti lainnya, ujar Bey Machmudin , meliputi jalan trans Kalimantan, trans Papua dan sebagainya. Bahan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur jalan yang diharapkan dapat mendorong mobilitas barang dan manusia lebih cepat, sehingga dapat menekan biaya-biaya pengeluaran.

Selain itu, Jokowi selama melakukan kunjungan di Papua kali ini juga akan mengunjungi wilayah suku Asmat di Kabupaten Asmat. (smh )

 

 

* Artikel ini telah dibaca 202 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *