SEMARANG[Kampusnesia] – Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang berlangsung di Semarang mulai Jum’at (13/4) disebut-sebut akan dijadikan momentum untuk mendeklarasikan Ketua Umum DPP PPP H Romahurmuzy sebagai Calon Wakil Presiden (Wapras) mendampingi Capres Ir Joko Widodo (Jokowi) belum ada kepastian.
Ketua Panitia Peringatan Hari Lahir ke-45 PPP tingkat nasional, Ahmad Mustaqim mengatakan untuk mendeklarasikan Capres atau Cawapres yang diusung PPP, DPP PPP masih menunggu arahan dari para ulama yang terghabung dalam Majlis Syariah DPP PPP.
“Munas Alim Ulama PPP baru akan berlangsung Jum’at siang hingga Sabtu pagi (13-14/4) di Semarang, jadi DPP PPP menunggu dawuh para kyai,” ujar Mustaqim dalam konferensi pers di Hotel Patra Jasa, Semarang, Kamis malam (12/4).
Menurutnya, Munas alim ulama PPP akan membahas berbagai macam persoalan , termasuk criteria figure Capres-Cawapres yang diusung PPP dalam Pemilu 2019 mendatang.
Figur ulama PPP, lanjutnya, adalah cermin kemandirian dan keindependensian sosok kader partai yang sebenarnya. Ulama PPP tidak dapat diintervensi dan didekte oleh para politisi PPP atau siapapun juga.
Jadi sebelum Munas berlangsung para kader partai sama sekali tidak tahu apa yang akan diputuskan oleh para ulama di arena Munas. DPP PPP berada dalam posisi menunggu perintah ulama,
“Hasil rumusan pemikirannya akan menjadi fatwa dan rekomendasi . Bahwa nanti pemikiran tersebut bisa diaplikasikan untuk Pilkada serentak, Pileg, dan Pilpres, masih akan ada kajian lanjutan. Terutama untuk membahas kepemimpiman nasional,” tuturnya.
Menurutnya, fatwa dan rekomendasi Munas akan menjadi panduan untuk menjawab isu aktual yang muaranya pada 2019.
Ahmad Mustaqim menambahkan PPP adalah partai pendukung pemerintah. Dengan demikian, fatwa dari para ulama dan kiai bisa diharapkan dapat memberi kontribusi positif bagi jalannya pembangunan bangsa yang menjadi program pemerintah. (rs)