Home > HEADLINE > Sikap Toleran Warga NU Dorong Kerukunan Dan Kedamaian Dunia

Sikap Toleran Warga NU Dorong Kerukunan Dan Kedamaian Dunia

PURBALINGGA[Kampusnesia] – Perilaku tasamuh atau toleransi yang diamalkan warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam merespon berbagai perbedaan menjadi faktor pendorong terciptanya kerukunan dan kedamaian di Indonesia, bahkan dunia.

Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) H. Helmi Faisal Zaini mengatakan dunia sangat mengagumi situasi aman, rukun dan saling menghormati di kalangan masyarakat Indonesia yang dalam kehidupannya dikitari dengan berbagai perbedaan mulai suku, ras, agama, budaya, adat dan sebagainya.

“NU yang mengajarkan sikap toleran sangat berperan dalam mewujudkan situasi itu, nilai-nilai toleran tidak bethenti pada pemahaman ajaran saja, tetapi juga diamalkan oleh warga NU,” ujarnya saat memberikan sambutan pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (Muskerwil NU Jateng) di SMK Maarif NU Bobotsari, Purbalingga, Jum’at (20/4).

Menurutnya, dalam kesehariannya warga NU nyaris tidak pernah lepas dan jauh dari kehidupan para kyai yang tidak kenal lelah dalam memberikan bimbingan kepada jamaahnya. Tidak hanya bimbingan tetapi juga memberi keteladanan.

Dari keteladanan itulah, dia nenambahka para nahdliyyin mendapatkan contoh bagaimana menjalani hidup di tengah kebhinekaan di Indonesia. Keberhasilan mengamalkan sikap toleran itu memunculkan rasa kagum masyarakat Internasional.

Hal ini bisa dilihat , sebagian aktivitas PBNU hampir sepanjang waktu selalu kedatangan tamu dari luar negeri untuk belajar bagaimana bertolerasi ala NU. Mereka itu para diplomat, wartawan dan para pegiat atau relawan LSM dari dalam maupun luar negeri.

Warga NU Jateng, lanjutnya, selama ini turut serta memberikan andil atas tercapainya keberhasilan NU dalam mengembangkan ajaran toleransi yang telah mendunia itu.

“Kami berharap forum musykerwil NU ini benar-benar menjadi ajang untuk melakukan evaluasi atas berbagai program yang tekah disusun, termasuk program-program yang terkait dengan toleransi yang ternyata manfaatnya sangat besar sekali,” tutut Helm

PBNU mengharapkan tiga pilar utama yang dicetuskan dalam Konferensi Besar (Konbes) dan Munyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Mataram NTB beberapa waktu lalu itu, benar-benar dapat dijadikan acuan PWNU Jateng bersama PWNU se Indonesia dalam menjalankan pengabdian kepada bangsa Indonesia.

Ketiga pilar itu, menurutnya, meliputi pendidikan, kesehatan dan perekonomian. Jika ketiga pilar ini bisa dilaksanakan dengan baik, dipastikan akan semakin meningkatkan kualitas pengabdian NU kepada bangsa dan negara. (Muslihudin/smh)

* Artikel ini telah dibaca 85 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *