Home > HEADLINE > KBRI Pastikan Tidak Ada Kudeta Di Kerajaan Arab Saudi

KBRI Pastikan Tidak Ada Kudeta Di Kerajaan Arab Saudi

MAKKAH – ARAB SAUDI[Kampusnesia] – Isu pengambilalihan kekuasaan di Arab Saudi yang merebak melalui media sosial dibantah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Rentetan suara tembakan di lingkungan Istana raja Arab Saudi, Minggu malam (22/4) yang menjadi landasan beredarnya isu kudeta hanya suara tembakan terhadap drone liar yang melintas di sekitar Istana.

Dubes RI untuk Arab  Saudi, Dr Agus Maftuh Abegebriel, MA mengatakan informasi yang diperoleh KBRI dari Kepolisian setempat menyebutkan suara-suara tembakan yang bersumber dari Istana raja Arab Saudi di Kota Riyadh adalah suara tembakan terhadap drone liar yang  melintas disekitar Istana.

“Kondisi Riyadh paska rentetan tembakan kemarin kondusif. Namun KBRI terus memantau perkembangan situasi, komunikasi intens kami lakukan terus menerus dengan kolega-kolega di Arab Saudi,” ujar Agus Maftuh melalui saluran komunikasi saat berada di Makkah, Senin (23/4).

Menurutnya, secara umum kondisi Riyadh hingga kini masih kondusif. Bahkan kawasan Khozama, lokasi terjadinya rentetan tembakan itu terpantau normal, sehingga tidak perlu dikhawatirkan.

Jalan-jalan di sekitar tempat kejadian nampak normal,  seakan kejadian munculnya suara-suara tembakan di lokasi itu tidak ada kejadian istimewa, sebagaimana yang diberitakan media-media social.

Dia mengharapkan kepada WNI yang saat ini tengah berada di berbagai penjuru Arab Saudi  dan tengah melakukan berbagai aktivitas supaya tetap tenang, tidak perlu gelisah dan panik dengan beredarnya isu kudeta di ibukota negara Kerajaan Arab Saudi itu.

Dr Agus Maftuh Abegebreil MA Dubes RI Untuk Arab Saudi diapit Atase Kepolisian Dan Atase Pertahanan KBRI

KBRI, lajutnya, akan  terus menerus memantau keadaan. Aktivitas pemantauan seperti ini bukan hanya karena isu kudeta, tetapi merupakan aktivitas rutin. Pemantauan terakhir yang dilakukan di daerah Najran, yang secara geogragfis wilayahnya berdekatan dengan wilayah konflik Arab Saudi – Yaman.

Pemantauan yang dilakukannya sebagai manifestasi bahwa negara hadir ditengah-tengah rakyatnya untuk memberi jaminan rasa aman dan nyaman dimanapun WNI berada, tak terkecuali di wilayah yang berdekatan dengan areal konflik antar negara.

Menurutnya, untuk bisa masuk ke kawasan Najran, tidak mudah dan harus menggunakan ijin khusus dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Karena wilayah ini sering menjadi sasaran tembak roket-roket yang diluncurkan dari Yaman.

“Namun dengan alasan untuk memberikan jaminan rasa aman kepada WNI yang berada di sekitar areal konflik akhirnya ijin itu dipermudah. Kami bersama atase Kepolisian dan atase pertahanan KBRI di sini bisa masuk Najran dan bertemu dengan WNI di sini,” ujar Maftuh. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 406 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *