SEMARANG[Kampusnesia] – Penjualan perumahan di Semarang mulai menunjukkan adanya peningkatan yang terlihat dari hasil pameran Semarang Properti Expo ke-4 yang digelar di Mal Ciputra Semarang mampu menciptakan transaksi sebnyak 48 unit rumah berbagai tipe.
Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah MR Prijanto mengatakan dengan peningkatan penjualan pada pameran itu, diharapkan bisnis properti kembali membaik, meski 2018 disebut sebagai tahun politik.
Penjualan rumah, lanjutnya, dalam pameran kali ini cukup bagus dengan nilai transaksi lebih besar dibanding tahun sebelumnya, namun, jumlah rumah lebih sedikit dari tahun lalu.
“Pameran Semarang Properti Expo ke-4 mampu melepas 48 unit rumah dan jika sampai akhir pameran yang ke 10 transaksi rata-rata sebesar itu setidaknya menjadi 480 unit dan diharapkan bakal mendorong pasar properti kembali tumbuh,” ujarnya di sela penutupan pameran Semarang Properti Expo, Selasa (24/4).
Menurutnya, untuk penjualan rumah komersial seharga Rp300 juta hingga Rp1 miliar kini juga kembali mulai diminati masyarakat konsumen, mengingat harga itu dinilai masih bisa terjangkau, meski pembelian dengan angsuran KPR sebesar Rp 2 juta.
Selain rumah tipe itu, dia menambahkan sektor apartemen di Semarang juga sudah mulai dimintai hingga yang tersedia nyaris habis terjual. Bahkan pengembang sektor apartemen mulai melirik kawasan Kota Semarang bagian atas meliputi Tembalang, Banyumanik hingga Pudakpayung.
“Pengembang menilai peluang pasar di wilayah tersebut cukup prospektif untuk ke depan, termasuk Tembalang yang merupakan kawasan pusat pendidikan hingga bakal dminati dan menggesar bisnis kos-kosan, yang harga per buannnya hampir sama dengan angsuran per bulan untuk satu unit apartemen,” tuturnya.
Kalangan mahasiswa, menurutnya, akan lebih memilih apartemen dibanding harus memanfaatkan rumah kos yang biayanya juga sama, namun apartemen lebih elegan. (rs)
