Home > EKONOMI & BISNIS > Komisi V DPR Pesimis Bandara Baru A Yani Dapat Beroperasi 2 Juni Mendatang

Komisi V DPR Pesimis Bandara Baru A Yani Dapat Beroperasi 2 Juni Mendatang

SEMARANG[Kampusnesia] – Komisi DPR-RI pesimis pembangunan perluasan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dapat beroperasi pada 2 Juni mendatang sesuai yang dijadwalkan, mengingat kondisi terminal baru masih perlu banyak pembenahan.

Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Sigit Sosiantomo mengatakan kondisi terminal baru Bandara A Yani Semarang ini masih perlu banyak pembenahan, sehingga jika akan beroperasi pada 2 Juni mendatang terlihat dipaksakan.

“Progress terminal baru Bandara A Yani masih banyak sekali yang belum selesai dan perlu pembenahan. Kalau ditargetkan akan beroperasi 2 Juni itu terlihat dipaksakan,” ujanya saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Bandara A Yani Semarang, Kamis. (4/5)

Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI itu meninjau progres pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang diharapkan jika sudah beroperasi mampu memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi di Semarang, mengingat kondisi Bandara Ahmad Yani sebelumnya sangat tidak layak untuk memenuhi kebutuhan ribuan penumpang di setiap harinya, sehingga dibutuhkan terminal baru yang lebih luas.

Terminal baru Bandara A Yani ini dijadwalkan dapat beroperasi pada 2 Juni 2018, sesuai instruksi Presiden, sebagai upaya untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran mendatang.

Namun usai meninjau lokasi pembangunan terminal bandara A Yani, Sigit menuturkan pandangan pesimis terkait target operasi tersebut, mengingat  kondisi terminal baru ini masih perlu banyak pembenahan.

Menurut Politisi PKS itu, kalau pekerjaan arsitektur belum dilakukan bakal membuat bandara menjadi berantakan. Ini kontraktor perlu kerja keras untuk menyelesaikannya.

“Kalau pekerjaan arsitekturnya belum selesai maka akan bikin berantakan bandara itu. Kan sayang kalau terminal sudah dibangun bagus tapi berantakan arsitektur interiornya,” tuturnya.

Selain itu, dia mengingatkan kepada pihak terkait yang melaksanakan proyek ini agar tidak lupa mengutamakan aspek keselamatan terminal baru ini. Jangan sampai terminal baru dikebut pengerjaannya tapi mengabaikan keselamatan.

“Saya kira harus kerja keras kontraktor, Angkasa Pura dan Ditjen Perhubungan Udara ya. Karena ini bukan hanya pekerjaan untuk terminal penumpang tapi runway dan hal terkait keselamatan udara itu harus siap. Bandara harus safety,” ujar Sigit.

Seperti diketahui terminal baru Bandara A Yani memiliki luas 58.652 meter persegi atau hampir sembilan kali luas bandara eksisting sebesar 6.708 meter persegi. Bersamaan dengan terminal tersebut, juga terdapat apron baru seluas 72.522 meter persegi yang bisa menampung 10 pesawat narrow body dan 2 pesawat wide body.

Lokasi terminal baru ada di utara runway atau landasan pacu eksisting dan sebagian besar berdiri di atas air serta dikelilingi oleh kolam, mulai dari gedung terminal, gedung parkir, hingga wetland park area. Di area bandara juga ditanami 24.000 bibit mangrove guna mendukung pelestarian lingkungan.

Pembangunan terminal baru yang masuk pekerjaan paket tiga saat ini sudah mencapai 73,3%, sedangkan akses jalan, apron dan taxiway sudah selesai. Bandara A Yani ke depan bakal memiliki areal lebih luas dari terminal lama sebelumnya dengan tempat parkir seluas 43.633 m2.

Pada pembangunan perluasan Bandara A Yani itu, Pekerjaan paket 1 meliputi lahan dan jalan akses yang kini sudah selesai 100%, paket 2 apron dan taxiway 100%, paket 3 terminal 73,3% dan paket 4 berupa bangunan penunjang dan lansekap 12,97%. Sementara paket 5 berupa water management dalam proses finalisasi perencanaan oleh konsultan perencana LPPM Undip. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 88 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *