SEMARANG[Kampusnesia] – Pada Tahun Politik 2018/2019 berbagai daerah di Jateng bakal menggelar pesta demokrasi, baik penyelenggraan Pilgub maupun Pilkada hingga mulai terlihat semakin semarak.
Kondisi itu, disambut Faluktas Hukum Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang bekerja sama dengan Polda Jateng, Bawaslu Jateng dan KPU Jateng untuk mengajak mahasiswa bersama masyarakat untuk bersama-sama terlibat dalam memerangi hoax melalui penyelngaraan Forum Group Discussion (FGD).
FGD yang mengambil tema Mewujudkan Pilkada Damai itu, sekaligus untuk mendeklarasikan anti hoax.yang teruang dalam penandatanganan deklarasi anti hoax di Ruang Seminar lantai 9 Kampus Unisbank Mugas Semarang, Senin (30/4).
Dekan Fakultas Hukum Unisbank Dr. Rochmani,SH.M.Hum mengatakan berkomitmen mendorong mahasiswanya ikut berkontribusi dalam Pilkada di Jawa Tengah.
“Deklarasi anti hoax ini adalah salah satu bentuk komitmen bersama agar Pilkada tidak diwarnai dengan berita hoax yang memecah belah kesatuan bangsa,” ujarnya.
Partisipasi mahasiswa, lanjutnya, diharapkan dapat terlibat dalam pengawasan pemilu, dengan banyak melibatkan pangawasan masyarakat, hal ini mampu membawa kualitas demokrasi dalam Pilkada yang lebih baik.
Hadir dalam penandatanganan deklarasi anti hoax di antaranya Kketua Bawaslu Jawa Tengah Fajar Saka, Panwas Kota Semarang Naya Amin Zaeni, Rektor Unwahas Mahmutarom, komisioner KPU Jawa Tengah M Hakim Junaedi, perwakilan Polda Jawa Tengah Kompol Mulyadi, Kodam IV Diponegoro, sejumlah organisasi masyarakat dan aktivis mahasiswa.
Ketua Bawaslu Jateng Fajar Saka menuturkan masyarakat dharapkan tidak mudah terpancing untuk menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya keberbagai media sosial, terutama dari akun-akun palsu.
Menurutnya, pelanggaran Pemilu tidak dilakukan oleh media sosial yang sudah jelas terdaftar di KPU oleh calon. Justru seringkali ada penemuan akun palsu yang menyebarkan hoax, hingga diharapkan masyarakat tidak mudah untuk turut menyebarkan.
Kompol Mulyadi dari Polda Jateng mengatakan polda sudah ada tim khusus Cyber dengan bertugas melakukan pengawasan dan penindakan oleh media sosial yang menyebarkan berita hoax.
Namun, dia menambahkan tetap butuh kerja sama antar pihak dan masyarakat yang secara aktif ikut berkontribusi dalam menjaga pilkada yang damai. (rs)