Home > HEADLINE > UIN Walisongo Semarang Buka Prodi Baru Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam

UIN Walisongo Semarang Buka Prodi Baru Ilmu Seni Dan Arsitektur Islam

SEMARANG[Kampusnesia] –  Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (Fuhum) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang membuka Program Studi (Prodi) baru Ilmu Seni dan Arsitektur Islam (ISAI).

Prodi ini mulai menerima mahasiswa untuk tahun ajaran 2018/2019, sekaligus untuk meningkatkan kembali minat mahasiswa untuk belajar ilmu-ilmu dasar

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Walisongo Semarang Musahadi mengatakan pembukaan proodi baru Ilmu Seni dan Arsitektur Islam itu, kini mulai banyak diminati kalangan mahasiswa.

“Respons calon mahasiswa sangat tinggi, terbukti dari 25 kursi yang hingga saat ini yang mendaftar melalui SPAN PTKIN mencapai 400 calom mahasiswa lebih,” ujarnya di sela-sela peluncuran prodi di  Aula Gedung O kampus 2 UIN Walisongo Semarang, Kamis, (3/5).

Prodi ISAI ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi salah satu kekuatan baru di lingkungan Fuhum di tengah-tengah menurunnya minat mahasiswa untuk belajar ilmu-ilmu dasar.

Selain itu, dia menambahkan Prodi ISAI ini dinilai memiliki daya tarik tersendiri karena belum banyak dieskplorasi, bahkan di Tanah Air hanya UIN Walisongo yang baru membuka program ini.

“Dengan demikian, dalam pengembangannya, kita tidak hanya sekadar mengembangkan kesenian Islam yang berorientasi pada Timur Tengah, melainkan bagaimana kita bisa mempromosikan warna keIndonesiaan dan kebudayaan yang bisa mewarnai arsitektur Kesenian Islam itu sendiri. Ini salah satu tugas kami menghadirkan output lulusan berkompenten di bidang seni dan arsitektur Islam,’” tuturnya.

Sementara itu, Dekan Fuhum M Mukhsin Djamil menuturkan ada beberapa alasan mendasar mengenai pentingnya pendirian program ISAI, di antaranya secara epitemologis akademik penyelenggaraan program ini merupakan salah satu pemenuhan pengembangan Ilmu-Ilmu keislaman yang selama ini jarang menyentuh ranah seni sebagai disiplin ilmu yang dikembangkan.

“’Secara falsafati pengembangan ilmu pada PTKIN hanya bersentuhan dengan logika dan etika dan kurang bahkan tidak menyentuh bidang estetika,” tutur Mukhisn.

Selain itu, ujar Mukhisn, secara praktis penyelenggaraan studi ini dipandang penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketiga, terbitnya PMA (Peraturan Menteri Agama)  Nomor 33 Tahun 2016, yang di dalamnya tercantum nomenklatur Program Studi Ilmu Seni dan Arsitektur Islam.

“PMA ini akan lebih menguatkan peluang pendirian prodi, sehingga peluang menjadikan prodi ini sebagai pilot project juga sangat besar,” kata Mukhisn.

Tidak hanya itu, menurutnya, pendirian progam ISAI ini juga relevan dengan proses pengembangan UIN Walisongo, di antaranya bertumpu pada strategi humanisasi ilmu-ilmu keislaman dan spiritualisasi ilmu-ilmu umum.

Dengan begitu, lanjutnya, strategi humanisasi ilmu-ilmu keislaman dan spiritualisasi ilmu-ilmu umum dapat berjalan beriringan.

Launching progam studi baru itu juga digelar pemeran lukisan karya seniman lukis dari berbagai kota dan seminar nasional dengan pembicara Prof Totok Roesmanto dan Prof Tjetjep Rohendi. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 998 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *