BOGOR [Kampusnesia] – Indonesia dan Brunei Darussalam bekerja sama untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, setelah komitmen disepakati kedua pimpinan negara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hasanal Bolkiyah, di Istana Bogor Kamis (3/5).
Jokowi mengatakan kerja sama Indonesia-Brunei selama ini berjalan dengan baik, namun demikian untuk masa-masa mendatang perlu ditingkatkan lagi, tidak hanya di sektor perdagangan saja, tetapi di berbagai sektor lainnya yang selama ini masih belum tersentuh. Ataupun kalau sudah masih belum maksimal perlu dimaksimalkan lagi.
“Kerja sama dengan Brunei yang sekarang sudah berlangsung perlu dikembangkan terus, agar kedua pihak semakin mendapat manfaat yang lebih, “ ujar Jokowi, di Istana Bogor Kamis (3/5)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan Presiden Jokowi dengan Sultan Hasanal Bolkiyah mengatakan inti pokok bahasan kedua pihak terkait dengan upaya-upaya peningkatan kegiatan perdagangan.
Menurutnya, akhir-akhir ini perdagangan antara kedua negara ini mengalami penurunan dalam nilai perdagangan, namun penurunan ini tidak terkait dengan volume perdagangan.
“Penurunan ini tidak terkait dengan volume perdagangan, tetapi lebih disebabkan karena adanya penurunan minyak. Sebelumnya Brunei sering mengekspor minyak ke Indonesia. Karena nilai perdagangan minyak turun, sehinmgga berdampak pada nilai perdagangannyapun menurun,” tutur Retno.
Brunei, lanjutnya, juga tertarik untuk melakukan investasi dan mendukung program pengembangan 10 New Bali. Selain tertarik dengan produk alat utama sistim persenjataan (alutsista ) buatan Indonesia. Bahkan Sultan Brunei akan diagendakan untuk mengunjuni ke industri-industrti strategis seperti PT Pindad, PT DI, PT PAL Indonesia dan lainnnya.
Retno menuturkan selain melakukan pembicaraan kerja sama antara kedua negara, dalam pertemuan Jokowi dan Sultan Brunei juga melakukan olahraga bersama dengan bermain bulutangkis.
Selain itu, dia menambahkan keduanya juga melakukan penanaman pohon perdamaian bersamayang memiliki nama latinnya Barringtonia asiatica atau popukler disebut dengan pohon keben. Di Indonesia pohon keben ini memperoleh predikat sebagai pohon perdamaian sejak 1986.
Agenda kedua Kepala Negara itu, diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan yang dihadiri ibu negara Iriana Joko Widodo dengan Duli Raja Istri Pangiran Anak Hajah Saleha. (smh)
