BOGOR [Kampusnesia] – Peserta Kosultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim se-Dunia tentang Islam Moderat (High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyat Islam) mendeklarasikan Pesan Bogor/Bogor Massage/Risalatul Bogor yang berakhir, Kamis (3/5).
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Prof Dr Din Syamsudin MA mengatakan peserta KTT mensepakati empat poin yang dikemas dalam Pesan Bogor (Bogor Massage/Risalatul Bogor ) dan mensepakati Indonesia sebagai pusat poros wasatiyat Islam dunia.
“Kesepakatan ini mempertegas harapan yang dilontarkan Presiden Indonesia Ir Joko Widodo (Jokowi) saat membuka KTT di Istana Kepresidenan Bogor Selasa lalu (1/5). Lewat poros ini nantinya semua program akan dirancang termasuk program pertemuan tahunan,” ujar Din Syamsudin, di Bogor Kamis (3/5).
Menurutnya, Pesan Bogor meliputi empat poin. Pertama mengaktifkan kembali paradigma wasathiyah Islam sebagai ajaran yang mengandung tujuh nilai utama meliputi tawasut (moderat), tasamuh(toleran), i’tidal (proporsional), syuro (konsensus), islah (kebaikan bersama), qudwah (memimpin untuk kesejahteraan manusia) dan muwathonah (menghargai kewarganearaan).
Kedua, menjunjung tinggi nilai-nilai paradigm wasatiyat Islam sebagai budaya hidup secara individual dan kolektif, dengan melambangkan semangat dari sejarah peradaban Islam. Ketiga, memperteguh tekad untuk membuktikan kepada dunia, bahwa umat Islam saat ini sedang menjalankan paradigma wasatiyat Islam dalam semua aspek kehidupan.
Keempat , mendorong negara-negara dan komunitas muslim untuk mengambil inisiatif mempromosikan paradigma wasatiyat Islam melalui poros wasatiyat Islam dunia dalam rangka membangun umammatan wasathan, sebuah masyarakat yang adil, makmur damai, inklusifharmonis berdasarkan ajaran Islam serta moralitas.
Wasatiyat Islam, lanjutnya, sebagai ajaran utama agama Islam sebenarnya sudah dijalankan oleh umat Islam sejak pada era Nabi Muhammad SAW yang terus berlanjut ke era khulafaurrasyidin dan terus hingga sekarang.
Para peserta KTT berharap agar deklarasi Bogor mendapat apresiasi dari pimpinan pemerintahan atau Kepala-Kepala Negara asal para cendekiawan dan ulama yang mengikuti kegiatan ini di Bogor.
Ketua Stering Commite KTT Prof Dr Azyumardi Azra, MA mengatakan melalui KTT ini diharapkan moderasi Islam di Indonesia dapat semakin mengglobal dan berkembang ke negara-negara lain. Agar gagasan ini semakin mendunia diharapkan Indonesia dapat memulai atau mempelopori roadshow moderasi Islam ke seluruh dunia. (smh)