SEMARANG[Kampusnesia]- Asosiasi Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi Seluruh Indonesia (APSPAMSI) akan menyelenggarakan kongres ke-2 di Semarang pada 22-26 Mei mendatang. Kongres selain mengagendakan pemilihan pengurus periode 2018-2022 juga akan mengevaluasi hasil kerja pengurus periode 2013-2017.
Ketua Umum Pengurus Pusat APSPAMSI Sardi A Khani SH, MH mengatakan agenda kongres juga akan menyusun program kerja yang akan diamanatkan kepada pengurus periode lima tahun mendatang.
“Peserta kongres selain akan mengikuti berbagai pesidangan yang sudah disiapkan stering commite (SC) juga akan berdiskusi dengan narasumber, di antaranya beberapa Menteri Kabinet Kerja dan pimpinan World Bank atau bank dunia,” ujar Sardi, di Semarang, Sabtu (5/5).
Menurutnya, APSPAMSI merupakan asosiasi yang mewadahi badan-badan keswadayaan masyarakat di kelurahan/desa yang mengelola sarana prasarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin, pedesan dan periurban (pingiran kota) yang disingkat Pamsimas.
Personalia yang mengelola Pamsimas meliputi para tokoh masyarakat desa/kelurahan. Peruntukan fasilitas ini dikhususkan bagi masyarakat miskin, terutama yang tidak mampu menjangkau biaya retribusi air yang disediakan oleh Perusahaan Daeah Air Minum (PDAM).
Keberadaan Pamsimas, lanjutnya, sangat bermanfaat dan menolong kepada kalangan warga miskin dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi yang sehat. Retrubusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih jauh dibawah PDAM. Misalnya jika retribusi di PDAM dipatok sebesar Rp35,000/10 meter kubik (minimal penggunaan oleh konsumen), retribusi Pamsimas hanya sebesar Rp1.500/meter kubik.
Jumlah Pamsimas yang kini sudah tersebar di 12.254 desa/kelurahan di seuruh tanah air itu, pembiayaannya didukung oleh Bank Dunia yang disalurkan melalui APBN sejak 2008. Untuk mengkonsolidasi manajemennya sejak 2013 dibentuk asosiasi yang disingkat APSPAMSI yang kepengurusannya di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.
Hingga menjelang kongres II telah terbentuk pengurus di 219 Kabupaten/Kota dan 5 di tingkat Provinsi meliputi, Jateng, Jabar, Sumbar, Sulsel dan DIY. Sebenarnya Pamsimas sudah tersebar di 33 provinsi, namun hingga kini kepenguruan asosiasnya baru terbentuk di lima Provinsi itu, selebihnya akan dibentuk pengurus pusat hasil kongres II. (smh)