JAKARTA[Kampusnesia] – Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) akan terus mendorong aktivitas para nelayan, hingga mereka mampu mengembangkan budi daya ikan laut dengan memanfaatkan karamba Jaring Apung (KJA) lepas pantai.
Saat ini budi daya itu, sedang gencar dikembangkan di berbagai daerah, termasuk di wilayah Karimunjawa, Pangandaran dan Sabang.
Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam siaran persnya mengatakan motivasi Jokowi disampaikan dalam acara silaturahmi Kepala Negara dengan para nelayan yang berlangsung, di Istana Negara, Selasa (8/5).
Pada forum itu, Jokowi mempresentasikan keunggulan KJA lepas pantai melalui tayangan yang ditampilkan di layar lebar.
“Ini karamba jaring apung lepas pantai yang sedang dikembangkan di Karimunjawa, Pangandaran dan Sabang. Saya cek sendiri ke tengah laut, delapan mil dari lepas pantai. Negara lain sudah memanfaatkan fasilitas ini, kita tidak boleh ketinggalan,” ujarnya dihadapan 350 orang nekayan di Istana Negara Jakarta itu.
Menurutnya, pemanfaatan KJA lepas pantai ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas nelayan. Tiap KJA yang terdiri delapan lubang mampu memproduksi ikan hingga mencapai 816 ton per tahun. Selain fasilitas ini juga sangat ramah lingkungan, sehingga produksi tangkapan ikan dan kondisi alamnya yang indah serta potensial ke depan juga masih bisa dinikmati generasi berikutnya.
Harga KJA ini, lanjutnya, memang mahal, tetapi kendala biaya ini bisa diatasi manakala para nelayan bergabung dalam sebuah koperasi. Selain mendorong pemanfataan KJA di berbagai kawasan, saat ini Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga tengah berupaya membudidayakan kembali jenis-jenis ikan yang semakin sulit ditemui oleh para nelayan, seperti kakap putih yang sudah sulit ditemui di perairan Pangandaran.
Ikan kakap putih, Jokowi menambahkan adalah satu satu ikan yang nilai jualnya sangat tinggi dan pangsa ekspornya sangat terbuka lebar, tetapi sudah sulit ditemui di perairan yang menjadi wilayah tangkapan oleh para nelayan.
Jokowi mengharapkan ke depan nelayan Indonesia harus mengenal tekonologi perikanan terkini dan bersama-sama Pemerintah membangun sebuah fondasi perikanan modern agar terwujud lompatan hasil produksi tangkap ikan di masa mendatang.
Dia menuturkan jika tidak memiliki fondasi dan tidak mulai melihat ke depan nelayan Indonesia akan ketinggalan dan kalah dengan nelayan negara tetangga, sehingga Pemerintah sejak sekarang telah menyiapkan fondasi untuk acuan melompat agar produksi tangkapan ikan bisa maksimal, baik melalui upaya modernisasi peralatan maupun budidaya ikan. (smh)