BOGOR[Kampusnesia] – Indonesia mengecam keras keputusan Amerika Serikat (AS) yang akan memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerussaalem, karena berpotensi akan mengganggu perdamaian antara Pelistina dan Israel.
Indonesia juga akan mendesak kepada Dewan Keamanan dan Majlis Umum PBB untuk mengagendakan isu itu, agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Presiden Indonesia Ir Joko Widodo (Jokowi) mengatakan langkah Amerika yang akan memindahan kedudukan kedutaan besarnya ke Yeerussalem berpotenssi akan mengganggu perdamaian di kawasan Timur Tengah, bahkan menggagu upaya perdamaian antara Palestina dan Israel sendiri, sebagaimana disebutkan dalam siaran pers yang disampaiakan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin Jum’at (11/5)
“Indonesia mengecam keras keputusan Amerika Serikat yang memindahkan kedutaan besarnya ke Yerussalem. Keputusan itu melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majlis Umum PBB, “ ujar Jokowi pada saat membuka Konferensi Ulama Trilateral (Afganistan, Pakistan dan Indonesia), di Istana Kepresidenan Bogor, Jum’at (11/5)
Menurutnya, neaara dan rakyat Indonesia akan terus berjuang membantu rakyat Palestina dalam upaya mendapatkan hak-haknya sebagai bangsa yang berdaulat, sebagaimana bangsa-bangsa yang berdaulat di di dunia lainnya.
Kesamaan batin rakyat Palestina dengan Indonesia selama ini telah teruji dan akan berlangsung terus, bagi bangsa Indonesia Palestina akan selalu dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia.
Upaya lain sebagai wujud dukungan Indonesia terhadap Palesina adalah sikap tegas Jokowi yang meminta kepada negara-negara lain, agar tidak mendukung dan mengikuti langah Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya di Israel.
Langkah-langkah itu, dia menambahkan akan mengganggu upaya-upaya perdamaian yang selama ini telah diupayakan dengan susah payah oleh berbagai bangsa di dunia. Dia
Selain itu, tutur Jokowi, langkah pemindahan ini akan mengganggu proses perdamaian, bahkan akan mengancam perdamaian itu sendiri. (smh)