JAKARTA [Kampusnesia] – Presiden RI Ir Joko Widodo (Jokowi) akan memangkas regulasi-regulasi yang menghambat pertumbuhan investasi dan arus ekspor, mengingat dua sektor ini menjadi andalan dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin melalui siaran pers mengatakan penyederhanaan regulasi yang ditempuh Jokowi itu, selain untuk mendongkrak pertumbuhan investasi dan ekspor, sekaligus diharapkan juga dapat meningkatkan serapan tenaga kerja.
“Selain itu investasi yang berhubungan dengan padat karya juga akan dikurangi sebanyak-banyaknya,” ujar Jokowi saat membuka Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5).
Menurutnya, pengalaman selama ini menyebutkan prosedur perizinan investaasi yang ribet, berbelit-belit dan berlama-lama menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi. Agar pelayanan bisa berlangsung lebih cepat maka semua urusan harus terintegrasi, sehinga perlu ada perubahan agar bisa lebih cepat dan lebih sinergis antar sesama lembaga yang terkait dengan perijinan.
Dengan demikian itu, lanjutnya, seluruh sistem yang ada di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah ke depan harus terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS).
Menurut Jokowi, agar aplikasi sistem ini bisa difungsikan dengan baik maka semuanya harus bersiap-siap, baik sisi struktur teknologinya maupun penyiapan sumberdaya manusia (SDM) pendukungnya. Dengan adanya OSS ini maka ego sektoral lembaga akan hilang,
“Untuk itu, saya perintahkan juga Kepada Kepala Staf Kepresidenan untuk memonitor dan melaporkan kepada saya Kementerian apa dan lembaga non-Kementerian yang masih belum melaksanakan OSS yang masih menghambat dalam penyederhanaan regulasi yang ada di Kementerian masing-masing,” ujarnya. (smh)