Home > HEADLINE > Koordinasi Pengelola Pusat Ibadah Lintas Agama Semarang Untuk Cegah Aksi Teror

Koordinasi Pengelola Pusat Ibadah Lintas Agama Semarang Untuk Cegah Aksi Teror

SEMARANG[Kampusnesia] – Para pengelola tempat ibadah berbagai agama di Kota Semarang siap merapatkan barisan, untuk mencegah aksi teror dengan menggelar forum dialog bersama aparat Pemerintah di Jawa Tengah, yang dijadwakan awal pekan depan.

Sekretaris Dewan Pengelola Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah (DPP MAJT), KH Drs Muhyidin, MA mengatakan kegiatan itu muncul atas inisiatif bersama antar para pengelola pusat-pusat peribadatan berbagai agama di Kota Semarang, paska peledakan bom-bom bunuh diri di kawasan gereja di Surabaya Jatim beberapa waktu lalu.

“Kami para pengelola tempat ibadah berbagai agama di Semarang memandang bahwa kasus bom bunuh diri di Surabaya itu tidak ada kaitannya dengan agama manapun. Agar kasus itu tidak mempengaruhi cara pandang umat beragama di Jateng, kami berinsiatif untuk menyelenggarakan acara ini, “ ujar Muhyidin di Semaran, Jum’at (18/5).

Menurutnya, dengan dijadikannya  gereja sebagai sasaran pemboman oleh para terduga tindak pidana teroris itu, berpotensi memunculkan kesalahpahaman, bahkan dendam antar warga masyarakat yang berlainan agama.

Jika hal ini tidak segera dijembatani, dia menambahkan dikhawatirkan akan memperuncing dan memperlebar persoalan. Jika sampai terjadi benturan antar umat beragama maka akan mengamcam sendi-sendi persaudaraan dalam bingkai NKRI.

Para pengelola pusat ibadah di Jateng , lanjutnya, berharap persoalan itu tidak melebar lebih luas lagi, cukup berhenti sampai di sini saja, sehingga  semuanya sepakat untuk bertemu dan berdialog bersama dengan aparat Pemerintah yang terkait dengan persoalan keamanan dan ketertiban di Jateng.

Dijadwalkan agenda pertemuan yang dikemas dalam Silaturahmi Pengelola Pusat Ibadah Lintas Agama itu, akan berlangsung  di aula Masjid Agung Jateng, pada Senin sore pekan depan.

Dipastikan akan hadir dalam forum ini Plt Gubernur Jateng, perwakilan Kodam IV Diponegoro, Polda Jateng, Kanwil Kemenag Jateng, Kejaksaan Tinggi Jateng, Pengadilan Tinggi Jateng, pimpinan majlis-majlis agama tingkat Jateng dan pengelola tempat ibadah lintas agama di Jateng,

Dia menuturkan pertemuan itu sekaligus mempertegas pencegahan terhadap segala bentuk gerakan radikal dan teror. Kalau para pemuka agama sudah menolak gerakan para teroris yang mengusung isu agama, maka diharapkan ideologi teror tidak akan laku di Jateng. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 76 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *