SEMARANG[Kampusnesia] – Pemkot Semarang bersinergi dengan Kodim 0733 BS Kota Semarang, Polrestabes sepakat akan melakukan peningkatan keamanan di wilayah Kota Semarang, sebagai upaya untuk mempersempit ruang gerak radikalisme dan aksi terorisme.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengumpulkan seluruh babinsa, babinkamtibmas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Kota Semarang, di ruang Lokakrida, Balai Kota Semarang, untuk mempersiapkan dan penguatan peran masyarakat guna bergerak bersama menutup ruang gerak aksi radikalisme dan terorisme di Kota Semarang.
Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi mengatakan pertemuan ini salah satunya, sebagai upaya untuk menguatkan masyarakat agar tidak panik dengan adanya beberapa peristiwa teror yang terjadi belakanagan di sejumlah kota, bahkan untuk menguatkan peran berasama menjaga lingkunganannya
“Selain itu saya harapkan juga, walau pun dengan kewaspadaan yang tinggi, jangan sampai kemudian timbul rasa saling curiga yang berlebihan di dalam diri masing-masing, karena dapat mengakibatkan konflik yang menyebabkan perpecahan masyarakat,” ujarnya, Selasa (22/5).
Dandim 0733 BS Kota Semarang, Kolonel Inf M Taufiq Zega menuturkan saat ini menuntut adanya partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah dan mengatasi teror dengan melakukan koordinasi dengan aparat TNI, Polri, dan Pemerintah bila melihat ada gerak-gerik yang mengarah pada aksi terorisme.
“Kita harus bersinergi dalam menjawab tantangan ini untuk menjadi kekuatan besar, dan tidak boleh lengah,” tuturnya.
Semenatara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Semarang, Dwi Samudji mengatakan jika dengan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi sebuah komponen penting dalam mendukung sinergitas aparat.
“Kalau berkaitan dengan pencegahan, semaksimal mungkin tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat harus melakukan pendekatan, ini untuk memutus pelaku-pelaku utama agar tidak menyalur ke bawah,” ujarnya.
Menurut Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji, ancaman teroris tidak hanya menyasar pada Polisi saja, tetapi keseluruhan bangsa, sehingga Panglima TNI dan Kapolri telah menurunkan perintah agar semua harus waspada.
“Masyarakat punya tanggung jawab ikut menciptakan terwujudnya kamtibmas di wilayah masing-masing,” tutur Abiyoso.
Para Camat,Lurah, Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, dan tokoh agama pun melanjutkan pengarahan tersebut dalam tingkat pertemuan yang lebih intens di 16 kecamatan di Kota Semarang, setelah mereka mendapatkan pengarahan pada kegiatan sinergitas tingkat Kota Semarang itu. (rs)