SEMARANG[Kampusnesia] – Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA akan menjadi penceramah dalam peringatan Nuzulul Qur’an dan Ketua Dewan Pertimbangan Majlis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Dr KH Muhammad Sirajudin Syamsudin MA (Din Syamsudin) akan menjadi khatib Sholat Idul Fitri 1439 di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tahun ini.
Ketua Umum Dewan Pelaksana Pengelola MAJT, KH Dr Noor Ahmad MA mengatakan dua tokoh organisasi besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah itu sudah menyatakan kesediaan dan kesiapannya untuk hadir pada dua hari besar Islam itu, di MAJT ditengah kesibukannya memberikan pelayanan umat di dalam maupun luar negeri.
“Alhamdulillah, keduanya sudah menyatakan kesediaan dan kesiapannya, kyai Said menjadi penceramah dalam pengajian peringatan Nuzulul Qur’an 17 ramadlan mendatang , dan kyai Din Syamsudin, mantan Kertua Umum PP Muhammadiyah akan berkhotbah pada hari raya Idul Fitri, 1 syawal mendatang,” ujar Noor Ahmad di Semarang, Jum’at (25/5).
Menurutnya, dengan tampilnya dua tokoh ini diharapkan dapat semakin menyejukkan iklim persaudaraan masyarakat Jawa Tengah. Untuk menghadirkan kedua tokoh ini dalam waktu yang berdekatan di MAJT sebenarnya sudah dirancang lama, namun karena berbagai kesibukannya baru kali ini bisa dijadwalkan.
Kedua tokoh ini sekarang sedang bekerja keras mengkampanyekan semangat Islam wasatiyat, atau Islam moderat yang kini menjadi tumpuan muslim seluruh dunia, dalam menjaga ketertiban dan ketentraman umat Islam yang terus menerus dipancing-pancing oleh pihak-pihak tertentu untuk bersikaap radikal.
Namun , lanjutnya, muslim seluruh dunia bersyukur karena basis civil society umat Islam di Indonesia yang dimotori NU dan Muhammadiyah tetap berdiri kokoh dalam menampilkan kewasatiyatan Islam. Kebetulan saat ini, Said dan Din dari NU dan Muhammadiyah tengah bekerja keras untuk mempopulerkan Islam rahmatan lil aalamiin.
NU dengan semboyan Islam nusantaranya dan Muhammadiyah dengan Islam yang berkemajuannya menjadi sayap kembar dan ujung tombak umat Islam Indonesia, bahkan bangsa Indonesia dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai keramahan .
Dia mengharapkan kehadiran kedua tokoh ini dalam event hari besar di MAJT dapat semakin mengukuhkan positioning MAJT sebagai pusat peradaban Islam wasatiyat yang kini sedang didengungkan oleh umat Islam di seluruh dunia.
“MAJT ingin moderasi yang dikembangkan di masjid ini bisa menggema diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan hadirnya kedua tokoh ini dapat semakin mempopulerkan kemoderatan umat islam di Jawa Tengah,|”ujarnya. (smh)