SEMARANG[Kampusnesia] – Pengoperasian Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang yang dijadwalkan pada 2 Juni 2018 mendatang dipastikan bakal terwujud, setelah tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan memeriksa kelayakan lokasi baru tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan pembangunan terminal bandara yang mampu menampung kurang lebih 7 juta calon penumpang per tahun ini, ditarget selesai pada 30 Mei, termasuk semua fasilitas umum. Bahkan hingga kini pengerjaan gedung terminal dan bangunan penunjang terus dikebut.
Menurutnya, untuk menguji kelayakan lokasi baru, tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan sudah turun untuk mengecek langsung dan hasilnya hanya ada beberapa catatan minor yang tidak fatal atau masih bisa ditoleransi. Namun, menjelang pengoperasionalan, akan dilakukan verifikasi lagi dan simulasi.
“Sesuai jadwal 2 Juni mendatang diharapkan bisa beroperasi, karena masih ada verifikasi lagi dan simulasi,” ujarnya, Jumat (25/5).
Dengan beroperasinya terminal baru, lanjutnya, akan dapat melayani penerbangan domestik maupun mancanegara dan mampu menampung penumpang lebih sebasar dari bandara lama senblumnya
Pembangunan terminal baru yang menelan anggaran sekitar Rp2 triliun itu, memiliki luas 58.652 meter persegi, dengan luas apron 72.522 meter persegi. Daya tampung apron baru mencapai 10 unit pesawat narrow body dan dua pesawat wide body.
Lahan pengembangan bandara baru merupakan tanah bekas rawa yang memiliki kandungan air cukup tinggi, sehingga agar landasan kuat, pelaksana proyek membangun dengan menerapkan konstruksi pebricated vertical drain (PVD).
Bahkan keberadaan terminal bandara “terapung” ini siap menyambut arus mudik dan balik yang diperkirakan mulai padat mulai H-7 Lebaran atau sekitar 7 Juni 2018. Puryono mengharapkan dengan keberadaan terminal baru, masyarakat bisa menikmati masyarakat dengan lebih aman dan nyaman.
“Ini terminal bandara baru, jika diawal-awal terjadi kebingungan itu wajar. Bahkan fasilitas di terminal bandara ini serba elektronik, check in sendiri bisa, manual pun bisa,” tuturnya.
Saat ini, dia menambahkan selain bangunan utama dan berbagai fasilitas bagi calon penumpang sedang dalam penyelesaian, tidak kalah penting fasilitas gedung seperti energi listrik, air PDAM, jaringan telepon juga sudah tersedia, sehingga para calon penumpang semakin nyaman saat berada di terminal bandara yang mengusung konsep eco-green airport tersebut.
Pengembangan Bandara yang berlokasi di Kota Semarang ini akan meningkatkan pembangunan di Jateng, mengingat saat ini kondisi bandara eksisting telah over capacity pada terminal penumpang maupun kargo.
Kapasitas terminal penumpang akan meningkat lebih dari lima kali lipat atau dari 800.000 penumpang menjadi sekitar 7 juta penumpang per tahun. Sedangkan luasan terminal kargo sebelumnya 772 meter persegi akan menjadi 2.048 meter persegi. Perubahan kondisi tersebut akan menunjang potensi di Jateng, terutama sektor pembangunan. (rs)