Home > HEADLINE > PPP Berpeluang Meraih Satu Kursi DPRD Jateng Dari Dapil Blora Dan Grobogan

PPP Berpeluang Meraih Satu Kursi DPRD Jateng Dari Dapil Blora Dan Grobogan

GROBOGANKampusnesia] – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berpotensi meraih satu kursi di DPRD Jawa Tengah dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) pada 2019 dari daerah pemilihan (Dapil) Jateng 5 meliputi Kabupaten Blora dan Grobogan.

Ketua DPW PPP Jateng, H Masruhan Syamsuri mengatakan dua wilayah Kabupaten ini semula merupakan bagian dari Dapil Jateng 3 (Pati, Rembang, Blora dan Grobogan) yang di dalam Pemilu 2019 mendatang dimekarkan. Kabupaten Blora dan Grobogan ditetapkan sebagai dapil baru.

“Mesin politik partai di dua Kabupaten ini sudah kami gerakkan, seiring dengan konsolidasi mesin politik yang dirancang untuk menambang suara guna mendukung upaya pemenangan Paslon Cagub Jateng Ganjar-Yasin,” ujar Masruhan saat memberikan sambutan dalam Safari Ramadlan PPP Jateng putaran ke-3 yang berlangsung di Purwodadi Grobogan Minggu (27/5).

Menurutnya, selain mendinamisir mesin partai pihaknya juga menyiapkan dua kader partai yang ketokohan dan reputasinya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat sangat diperhitungkan untuk dipromosikan menjadi calon anggota legislatif di dapil ini.

Dua orang itu, Abu Nafik mantan Wakil Bupati Blora yang kini memimpin DPC PPP Kabupaten Blora dan Mashud Chaeroni tokoh NU yang sebelumnya telah malang melintang di dunia birokrasi Setda Kabupaten Grobigan, Gerakan Pemuda Ansor dan pegiat olahraga sepakbola di Grobogan.

Kedua tokoh ini sudah mengambil formulir calon anggota legislatif (caleg) PPP untuk DPRD Provinsi Jateng bersana-sama dengan kader partai lainnya.

Dia menuturkan agar PPP Jateng dapat meraih suara banyak dalam Pileg 2019 mendatang, PPP akan memadukan gerak langkah mesin politik partai dan mesin politik caleg atau kandidat agar tidak muncul persaingan tidak sehat antar sesama caleg PPP dan mesin politik partai.

Sistim Pemilu legislatif 2019 berpotensi memunculkan persaingan ketat dan keras antar sesama caleg dalam satu partai, karena persaingan untuk meraih kursi sangat terbuka dan sama-sama memiliki peluang yang sama.

Menurut Masruhan, agar tidak terjadi “perang saudara” antar caleg PPP dalam satu dapil, pimpinan partai akan memfasilitasi sinkronisasi gerakan politik para caleg PPP. Mereka akan diberi pencerahan dan pembekalan bahwa kompetitor yang harus dihadapi dan dilawan bukan sesama caleg dalam satu partai (PPP), tetapi caleg dari partai lain.

Dengan cara ini, dia menambahkan maka semua caleg PPP akan berusaha keras mendulang perolehan suara partai tanpa dibebani suasana persaingan antar caleg di internal PPP, karena potensi dan energy politiknya disalurkan dalam kompetsi menghadapi parpol lain dan caleg lain dari partai kompetitor PPP. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 1,004 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *