SEMARANG[Kampusnesia] – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan pos kesehatan di jalur mudik Lebaran 2018, sebagai upaya untik membantu para pemudik yang membutkan pelayanan kesehatan selama perjalanan mudik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan pos kesehatan itu, bukan hanya ditempatkan di jalur tol, namun juga di titik-titik sepanjang jalur Pantura, jalur tengah dan selatan yang dilintasi para pemudik.
“Kami sedang konfirmasi untuk tol dari Brebes hingga Sragen ada berapa pos. Di luar itu, kami sudah siapkan 195 pos kesehatan di seluruh jalur mudik,” ujarnya.
Menurutnya, tidak ada perbedaan standar persiapan pos kesehatan di jalur tol fungsional maupun jalur mudik. Standar yang diperlukan pada pos kesehatan adalah dokter, paramedis, ambulans, dan obat-obatan.
Petugas yang menjaga bisa dua shift atau tiga shift. Selain posko kesehatan, Dinkes Jateng juga menyiapkan 136 rumah sakit dan 154 puskesmas selama mudik Lebaran.
Rumah sakit dan puskemas tersebut, dia menambahkan telah disediakan di jalur-jalur mudik Lebaran, bahkan untuk kantong darah sudah dikoordinasikan dengan PMI.
Sementara itu, Asisten III Sekda Provinsi JawaTengah Drs Budi WibowoM.Si menuturkan Pemkab se – Jateng harus mengkoordinasikan posko – posko yang didirikan oleh berbagai pihak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tengah melakukan perjalanan mudik atau balik selama Lebaran. Semua posko harus terkoneksi dengan posko pelayanan kesehatan, terutama Puskesmas yang jumlahnya sangat besar.
“Tanpa mengecilkan jenis pelayanan lain baik yang disiapkan pemerintah maupun partisipasi dari masyarakat, jenis posko pelayanan kesehatan yang dikelola oleh Pemda harus selalu siap, oleh karena itu diharapkan mulai sekarang harus dilakukan persiapan dengan matang,” tuturnya.
Menurutnya, biasanya yang sangat dibutuhkan oleh para pemudik saat beristirahat di posko-posko adalah layanan kesehatan. Kebutuhan mereka bisa langsung terlayani kalau posko yang dihampirinya ada layanan fasilitas kesehatan, karena kadang – kadang posko yang didirikan masyarakat hanya menyediakan fasilitas informasi, tempat istirahat dan logistik seadanya.
Disinilah, lanjutnya, Pemkab sangat dibutuhkan peranannya. Di lokasi posko – pos kominimalis seperti ini harus tersedia informasi tentang keberadaan lokasi posko yang menyediakan fasilitas kesehatan, sehingga saat dibutuhkan bisa langsung diketahui keberadaanya.
Dia menuturkan begitu pentingnya peran puskesmas dalam mendukung operasi kemanusiaan melalui posko- posko Lebaran ini, kesiapannya harus prima, tidak boleh kendor terutama teknis pengaturan jadwal piket dokter, tenaga medis, ambulan dan obat-obatan. (rs)