Home > HEADLINE > Isu Intoleransi Di Dunia Maya Saatnya Diimbangi Dengan Kontra Narasi

Isu Intoleransi Di Dunia Maya Saatnya Diimbangi Dengan Kontra Narasi

KENDAL[Kampusnesia] – Isu intoleransi yang bergulir kencang di dunia maya, kini saatnya harus diimbangi dengan kontra narasi yang mampu menjelaskan tentang duduk persoalan yang sebenarnya, sehingga warga mendapatkan infiormasi yang berimbang atau tidak sepihak.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah (Kabag TU Kanwil Kemenag Jateng) Drs H Suhersi mengatakan jangan biarkan isu intoleransi bergulir liar dan menggiring opini publik tanpa ada perlawanan melalui dunia maya.

“Isu intoleransi berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa . Mari kita hadapi bersama dengan menyajikan informasi yang sebenarnya, agar masyarakat tidak terus menerus dijelali informasi yang menyesatkan di jagat maya,” ujarnya dalam Dialog Lintas Agama yang diselenggarakan Kanwil Kemenag Jateng, di Hotel Tirto Arum Kendal, Kamis (7/6).

Menurutnya, para pegiat gerakan toleransi yang tersebar di berbagai tempat dan menekuni berbagai profesi, bisa melakukan gerakan kontra narasi atau isu-isu intoleransi yang sengaja dihembus-hembuskan oleh pihak-pihak yang ingin menggoyahkan sendi-sendi persatuan dan persaudaraan yang dibangun oleh bangsa Indonesia mulai sejak dulu hingga kini.

Jika gerakan intoleransi tak terbendung, lanjutnya, maka sikap saling curiga antar sesama warga  akan semakin meluas dan ujung-ujungnya akan mengoyak suasana persaudaraan antar warga. Sikap saling tidak percaya atau distrust  antar warga akan menjadi pemicu atau pintu masuk munculnya  berbagai problem kebangsaan.

Gerakan intoleransi, dia menambahkan bisa memicu berkembangnya gerakan radikal teror yang menjadi musuh bersama masyarakat dan negera-negaradi seluruh dunia. Apalagi kini para pelaku kejahatan teror benar-benar memaksimalkan dunia maya dalam membangun opini untuk mempengaruhi masyarakat.

Ketua Forum Kerukunan Umat Begama Provinsi Jawa Tengah ( FKUB Jateng) Prof Dr KH  Mujahirin Tohir MA menuturkan melalui para pegiat gerakan kerukunan umat beragama yang tersebar di seluruh Jateng, telah mendorong kepada umat atau jamaahnya untuk menggelorakan kontra narasi atas isu-isu intoleran  melalui dunia maya dan dialog-dialog terbatas dengan komunitasnya.

“Kami di FKUB  baik yang di ibukota Jateng maupun yang di kabupaten/kota  se-Jateng sangat intens dalam berkomunikasi, sehingga berbagai isu intoleransi terutama yang  menyangkut isu agama selalu dapat dipatahkan,” tutur Mujahirin.

Bahkan, menurutnya, upaya-upaya untuk menjaga kerukunan umat beragama, FKUB  tidak berhenti pada penyikapan isu intoleransi bermotif agama saja, tetapi juga penyikapan isu intoletransi non agama seperti isu etnis dan kedaerahan dengan membuat kontra narasi, sehingga publik mendapat informasi yang berimbang dan hembusan fitnah intoleransi tidak laku di masyarakat. (smh)

 

 

* Artikel ini telah dibaca 146 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *