SEMARANG[Kampusnesia] – Arus kendaran pemudik dari arah DKI yang masuk di wilayah Kota Semarang diprediksikan bakal mencapai sebanyak 2,6 juta kendaraan dan didominasi kendaraan roda dua menjelang Lebaran 2018.
Kepala Dishub Provinsi Jateng Satriyo Hidayat megatakan terdapat beberapa titik yang diprediksi akan menjadi simpul kemacetan selain ruas tol Brebes Timur (Brexit), Jembatan Kali Kuto (ruas tol Batang – Semarang) dan exit tol Krapyak Semarang.
Menurutnya, beberapa titik sudah dipetakan untuk arus mudik 2018 dengan menyiagakan para petugas di titik rawan macet, terutama di jalur tol fungsional sehingga diharapkan kepadatan bisa terurai.
“Rekayasa lalu lintas akan dilupayakan dibeberapa titik kemacetan seperti jembatan Kali Kuto yang membutuhkan perhatian khusus, terutama arus kendaraan dari Batang menuju Semarang, mengingat ruas tol yangdigunakan masih fungsional,”ujarnya dalam Diskusi Hot Topic yang digelar MNC Trijaya FM Semarang, dengan tema Mudik Aman dan Lancar, di Hotel Noormans Semarang, Jumat (8/6).
Di wilayah Jateng, lanjutnya, lokasi yang cukup berat dalam hal pengaturan arus lalu lintas meliputi Semarang dan Ampel, Boyolali, akibat hanya bisa dilalui satu lajur jalan.
Dengan kondisi itu, dia menambahkan diharapkan ada bantuan dan dukungan dari Dirjen Kemenhub, khususnya dalam mencarikan solusi ikut mengatasi kemacetan karena armada truk semabko maupun BBM pada masa arus mudik bisa berjalan menepi.
Sementara pemudik yang menggunakan sepeda motor bakal mengalami pertumbuhan sebesar 30% dari 1,7 juta pemudik. Sedangkan yang menggunakan mobil meningkat 16% Kemenhub telah menyediakan 720 bus dan 500 truk untuk mengangkut pemudik dan sepeda motor dari Jakarta ke Jawa Tengah.
Selain itu, telah dipersiapkan posko yang terdiri dari unsur Kepolisian, Satpol PP, Dishub. Bahkan Posko yang disediakan juga meneenerima keluhan masyarakat.Kemudian antisipasi kemacetan di tol, para pemudik akan diarahkan ke interchange jalan nasional dan provinsi.
“Bahkan pemudik sudah kami imbau untuk melintas di jalur selatan,” tutur Satriyo. (rs)