SEMARANG[Kampusnesia] – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mulai memberlakukan penerapan aturan satu tarif di beberapa ruas tol Kota Semara pada 9 Juni 2018, sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jalan tol dalam Kota Semarang diberlakukan tarif merata.
Pengguna jalan tol hanya membayar satu kali di gerbang masuk tol. Tarifnya pun sama meski keluar di exit tol mana pun, baik di gerbang Jatingaleh, Banyumanik, Muktiharjo, Krapyak maupun Gayamsari. Tarif mulai diberlakukan bgai kendaraan golongan I Rp5.000, golongan II dan III Rp7.500 serta golongan IV dan V Rp10.000.
General Manager Jasa Marga Semarang Johanes Mancelly mengatakantarif sebesar itu didapat dari tarif jarak tempuh traffic rata-rata pengguna jalan tol di wilayah Kota Semarang.
Sebelumnya, AVP Corporate Comunication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru menuturkan jalan Tol Semarang A-B-C saat ini dioperasikan dengan sistem transaksi terbuka dengan 3 wilayah pentarifan meliputi Ruas Jatingaleh-Krapyak [Seksi A], Ruas Jatingaleh-Srondol [Seksi B] dan Ruas Jatingaleh-Kaligawe [Seksi C],” katanya beberapa waktu lalu
Sedangkan pemberlakuan pentarifan merata segera diimplementasikan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pengguna jalan tol.
Saat ini, lanjutnya, pengguna jalan tol yang melakukan perjalanan lintas seksi harus melakukan 2 kali transaksi yaitu pembayaran pada saat akan memasuki jalan tol (on ramp pay) dan pada saat akan keluar dari jalan tol (off ramp pay).
“Dengan adanya perubahan sistem pentarifan tersebut, maka pengguna jalan tol yang melakukan perjalanan lintas seksi cukup melakukan pembayaran tol pada saat akan memasuki jalan tol (on ramp pay),” ujarnya.
Menurutnya, dengan mengurangi titik transaksi yang semula dua kali transaksi menjadi satu kali transaksi, diharapkan dapat berdampak terhadap efisiensi waktu tempuh bagi pengguna jalan.
Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setyawan menuturkan tarif merata ini bakal mengurangi kemacetan di gerbang tol secara drastis. Terutama di gerbang tol Tembalang yang selama ini selalu terjadi antrean kenadaran yang mengular.
Sistem ini, dia menambahkan merupakan upaya Jasa Marga untuk memanjakan pengguna tol. Pasalnya, jika dipaksa selalu berhenti di gerbang tol, waktu tempuh mereka akan banyak
Saat ini semua sudah menggunakan e-money atau e-toll yang tidak butuh kembalian, sehingga tarif berapa pun bisa digunakan dan lebih efisiensi waktu. (rs)