Home > HEADLINE > Posko-Posko Lebaran Di Jalur Mudik Harus Mewaspadai Gejala Aksi Teror

Posko-Posko Lebaran Di Jalur Mudik Harus Mewaspadai Gejala Aksi Teror

SEMARANG[Kampusnesia] – Posko-posko arus mudik Lebaran yang tersebar di jalur-jalur mudik di wilayah Jawa Tengah diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaannya jangan sampai para pelaku aksi teror mengganggu kenyamanan pemudik yang sedang menikmati perjalanan untuk berlebaran di kampung halamannya.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Jawa Tengah (FKPT Jateng) Dr Drs Budiyanto SH, M Hum mengatakan arus mudik dan balik Lebaran 1439 H melibatkan puluhan juta orang yang bergerak secara massif dari tempat-tempat pertumbuhan ekonomi menunju ke seluruh penjuru negeri.

“Mobilisasi arus manusia ini harus dijaga keselamatan dan kenyamanannya. Jangan sampai ada gangguan, termasuk gangguan teror. Oleh karena itu semuanya harus bersama-sama meningkatkan kewaspadaannya, terutama para petugas di posko baik yang didirikan pemerintah maupun relawan atau partisipasi masyarakat,” ujar Budiyanto, di Semarang, Minggu (10/6).

Menurutnya, para pelaku aksi teror dalam bermanuver tidak melihat siapa yang akan dijadikan calon korban, ada kaitan atau problem dengan dirinya bersama atau kelompoknya tidak, sebagaimana peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Dengan demikian, lanjutnya, para petugas di posko-posko Lebaran hendaknya harus membekali diri dengan kemampuan mewaspadai, mendeteksi dan cegah dini, serta segera melapor ke aparat keamanaan terdekat jika ditemukan hal-hal mencurigakan berpotensi aksi teror di lingkungannya.

Demikian juga para pemudik, terutama yang membawa armada sendiri diharapkan juga jangan lengah. Jika menemuka hal-hal yang mencurugakan berpotensi radikal dan teror segera melapor ke posko terdekat.

Dia menuturkan jangan sampai para pelaku aksi teror mendapat ruang gerak untuk melancarkan aksinya agar tidak sampai jatuh kurban. Karena tidak mustahil ditengah berlangsungnya mobilisasi arus manusia sepertu di era Lebaran ini mereka memanfaatkan untuk melancarkan aksinya.

Oleh karena itu, tutur Budiyanto, para pelaku aksi teror yang sudah diposisikan sebagai musuh bersama seluruh warga jangan sampai mendapatkan kesempatan. Masyarakat bersama aparat harus kompak bersama-sama mencegah teror melalui berbagai cara yang dimiliki oleh masing-masing pihak. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 180 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *