Home > HEADLINE > RSI Sultan Agung Salurkan Zakat Kepada Pasien Kurang Mampu Dan Bea Siswa Berprestasi

RSI Sultan Agung Salurkan Zakat Kepada Pasien Kurang Mampu Dan Bea Siswa Berprestasi

SEMARANG [Kampusnesia] – Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSI SA) menyalurkan zakat kepada 225 siswa kurang mampu dan pasien rumah sakit yang kesulitan memenuhi biaya perawatan kesehatan.

Direktur utama RSI SA dr H Masyhudi AM, M.Kes mengatakan setiap tahun rumah sakit yang dipimpinnya melalui Unit Pelaksana Zakat (UPZ) menggalang dana infaq zakat dan shodaqoh dari karyawan rumah sakit untuk membantu warga masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi, sehingga terkendala dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, terutama untuk membiayai pendidikan dan perawatan kesehatan.

“Hingga kini UPZ RSI  Sultan Agung memprioritaskan penyaluran zakatnya di bidang pendidikan anak-anak usia SD, SMP dan SMA dan perawatan kesehatan masyarakat yang kurang mampu, “ ujar  Masyhudi di Semarang,  Selasa (12/6).

Menurutnya, jumlah siswa penerima bea siswa sebanyak 225 orang meliputi siswa SD sebanyak 70 orang, jumlah nominal beasiswa senilai Rp 500.000/orang, SMP (75  siswa nilai nominalnal Rp 600.000/orang ) dan SMA (80 siswa nominal Rp700.000 /orang). Penyaluran zakat karyawan RSI SA dilaksanakan di masjid rumah sakit itu, Senin (11/6)

Dengan memperoleh bea siswa itu, lanjutnya, diharapkan dapat mendorong semangat mereka dalam menuntut ilmu, sehingga bisa mencapai prestasi akademik yang setinggi-tingginya.  Selain mendapat bea siswa tunai mereka juga mendapat tas sekolah yang berisi buku, alat  tulis dan  kitab suci Al Qur’an.

Dia mengharapkan para penerima bea siswa itu tidak sampai lupa belajar dan mendalami isi Al Qur’an sampai kapanpun dan dimanapun. Dengan memahami isi Al Qur’an maka setiap orang akan semakin tebal imannya, ditambah lagi kakau berilmu maka akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.

Kriterias penerima bea siswa, dia menambahkan tidak hanya dilihat sisi kemampuan keluarga yang dari finansialnya terbatas, tetapi prestasi anak di bangku belajar juga menjadi pertimbangan utama.

Sedangkan bantuan untuk pasien kurang mampu diutamakan untuk para pasien rawat inap yang karena sesuatu sebab ada beberapa item perawatan yang tidak tercover oleh BPJS  atau Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga menjadi beban pasien.

Dengan adanya program zakat infak dan shodaqoh yang dikelola UPZ RSI SA maka pasein yang sedang menghadapi kendala seperti itu, bisa terbantu dalam menghadapi kendala pembiayaan perawatannya. (smh)

* Artikel ini telah dibaca 128 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *