SEMARANG[Kampusnesia] – Kemandirian dan kedaulatan cabang-cabang Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah akan diuji dalam menentukan sikap dan pilihan untuk menentukan figur yang akan memimpin Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah (PWNU Jateng) periode 2018-2023 mendatang, melalui konferensi wilayah (konferwil) yang dijadwalkan akan berlangsung, Sabtu (7/7) mendatang di Grobogan.
Rois syuriyah PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh SH mengatakan sesuai dengan AD/ART NU cabang-cabang NU memiliki hak konstitusi organisasi dan kewenangan penuh dalam konferwil yang salah satu agendanya menentukan pimpinan NU Jateng untuk periode lima tahun ke depan.
“Tentang siapa yang akan memimpin NU Jateng lima tahun mendatang, kami serahkan sepenuhnya kepada cabang-cabang dalam konferwil pada7 Juli mendatang, monggo silahkan dipilih mana yang terbaik, kami yang dalam posisi dinilai oleh cabang – cabang selama lima tahun berkhidmah rasanya tisak pas untuk terlibat dalam pembicaraan tentang itu,” ujar kyai Ubaid di Semarang, Minggu (17/6).
Menurutnya, semakin mendekati pelaksanaan konferwil bursa calon pimpinan NU Jateng, baik kandidat rois syuriyah maupun ketua tanfidziyah mulai terasa semakin menghangat, ini menunjukkan bahwa NU Jateng dinamis dan tidak kekurangan kader untuk melanjutkan estafet perjuangan para ulama melalui NU.
Perbincangan tentang figur-figur oleh sejumlah pihak, baik internal maupun eksternal NU terutama di kalangan cabang maupun wilayah dinilai sangat wajar, selain karena waktunya sudah semakin dekat juga dikarenakan isu-isu strategis sudah dimatangkan di musyawarah kerja wilayah (Muskerwil ) NU April lalu, di Purbalingga.
Dengan demikian, lanjutnya, kalau sekarang ini isu yang bergulir terfokus pada figur siapa yang dinilai tepat untuk memimpin NU Jateng, menjadi sesuatu yang sangat wajar dan tidak perlu dihindari, apalagi konferwil merupakan institusi organisasi tertinggi NU di tingkat Provinsi yang salah satu agenda utamanya adalah memilih rois syuriyah dan ketua tanfidziyah PWNU Jateng untuk periode lima tahun ke depan.

Dia enggan memberikan komentar ketika selama ini sudah terjadi mobilisasi untuk mempromosikan kandidat pimpinan NU Jateng oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan agenda konferwil ini, kepada cabang-cabang NU yang akan mengikuti konferwil.
Cabang-cabang NU di Jateng selama ini dikenal memiliki kemandirian dan mampu menjaga kehormatan kedaulatan yang dimilikinya, sehingga ketika pada saatnya nanti mereka harus menjatuhkan pilihan sudah memilki ukuran-ukuran tersendiri.
Dari pengalaman mengendalikan NU Jateng selama hampir lima tahun ini, kyai Ubaid optimis cabang-cabang dalam konferwil mendatang akan dapat mementukan pilihannya dengan pikiran dan hati nurani yang jernih. (smh)