SALATIGA[Kampusnesia] – Jalur ruas tol fungsional Kartasura – Salatiga pada arus balik H+5 Lebaran, Selasa malam (19/6) masih menjadi pilihan bagi pemudik untuk menuju ke kota tempat mereka bekerja, setelah liburan Idul Fitri mudik ke kampung halaman.
Kondisi itu, mengakibatkan ruas tol fungsional Kartasura – Salatiga, terutama di Kali Kenteng Salatiga nyaris mengalami kemacetan panjang di waktu-waktu tertentu. Bahkan, sejak hari pertama digunakan sebagai jalur alternatif pada saat arus balik Lebaran, ruas tol fungsional Kartasura – Salatiga minim penerangan jalan.
Jalur itu, membuat pemudik harus ekstrahati-hati ketika melintas pada malam hari, meski iring-iringan mobil juga harus berjalan satu per satu dengan kecepatan tak lebih dari 30 hingga 40 kilometer per jam.
Kemacetan panjang H+5 terlihat sebelum memasuki turunan jembatan Kenteng. Bahkan Senin (18/6), para pemudik yang melewati ruas tol fungsional Salatiga – Kartasura dari arah Kartasura yang sebelumnya bisa melintas dua lajur saat akan melewati turunan jembatan Kenteng, kendaraan pemudik harus berjalan satu per satu. Dari dua lajur yang telah dibuat menjadi satu lajur.
“Bahkan adanya penyempitan jalan inilah yang membuat terjadinya kemacetan panjang hingga dua kilometer lebih,” ujar Waka Polres Semarang Kompol Cahyo Widiyanto kepada wartawan saat memantau situasi arus balik pada malam hari, Selasa (19/6).
Hal ini, lanjutnya, sengaja diterapkan karena saat melewati turunan dan tanjakan Jembatan Kali Kenteng kendaraan harus satu per satu.
Menurutnya, rekayasa ini dilakukan karena kondisi jalan darurat. Selain di bawah jembatan Kali Kenteng juga tidak memungkinkan mobil berjalan dengan dua lajur.
Dengan demikian, dia menambahkan karena adanya turunan dan tanjakan curam, sebelum tanjakan juga terdapat petugas Kepolisian yang berjaga sekaligus mengatur arus, agar tidak terjadi kecelakaan.
“Pemudik yang akan kembali ke kota tempat merea bekerja, khususnya melewati tol fungsional Salatiga – Kartasura pada malam hari diimbau untuk memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas, karena minimnya lampu penerangan,” tutur Cahyo. (rs)
