SEMARANG[Kampusnesia] – Meski penghitungsan manual hasil Pilgub Jateng 2018 belum selesai, namun hampir dapat dipastikan pasangan calon (Paslon) Gubernur Jateng nomor urut 1 Ganjar-Gus Yasin bakal keluar sebagai pemenang. Diharapkan keduanya segera merealisasikan janji-janjinya.
Dosen Komunikasi Politik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Syamsul Huda S.Sos, MS.i, dalam live event Dialog Merah Putih, Pilkada dan Tahta Untuk Rakyat di stasiun televisi Semarang TV yang berlokasi di Bukit Sari Gombel, Rabu sore (27/6) mengatakan langkah cepat pemenang Pilgub dengan memenuhi janji-janjinya saat kampanye akan memunculkan dampak positif dan meningkatkan citra partai politik di mata rakyat.
“Selain itu dengan segera dipenuhinya janji-janji kampanye akan meningkatkan gairah masyarakat dalam berdemokrasi dan berpolitik. Sebaliknya kalau janji-janji saat kampanye diingkari maka maka akan memunculkan kesan buruk terhadap gerakan demokrasi dan penguatan hak politik rakyat.,” ujar Syamsul.
Menurutnya, citra dan popularitas parpol di mata rakyat yang dalam dua dekade ini semakin terpuruk harus dibangkitkan lagi. Pilgub Jateng yang baru saja berlangsung hendaknya dapat mereposisi dan meningkatkan kehormatan parpol di mata rakyat selaku pemegang mandat kekuasaan.
Perbedaan yang mengemuka dan sempat memanas selama berkangsungnya kampanye terbuka maupun di arena debat terbuka hendaknya dipahami oleh masyarakat, sebagai sebuah gerakan ikhtiyar kedua pihak dalam membawa Jawa Tengah ke arah yang lebih baik.
Dia mencontohkan silang pendapat antara kedua paslon tentang perlunya kartu tani bagi pera petani harus segera diakhiri di tingkat wacana. Ini artinya program kartu tani segera dilanjutkan tentu harus diikuti dengan langkah-langkah perbaikan.
Gagasan penghapusan kartu tani yang dikampanyekan oleh Paslon nomor urut 2 Sudirman-Ida hendaknya diterima sebagai kritik dan modal untuk melakukan evaluasi kebijakan ini. Karena adakalanya kebaikan itu justru datangnya dari pihak yang sempat berseberangan.
Sementara, Mbah Bejo pegiat spiritual dan budayawan Semarang mengatakan kepada siapapun pemenang Pilgub Jateng diminta untuk tetap bersikap santun, tidak hanya kepada pihak yang mendukung, tetapi juga pihak yang sebelumnya sempat berhadap-hadapan sebagaai rival.
Jangan lupa, lanjutnya, juga harus santun dengan alam sekitar. Artinya dalam menjalankan amanat atau janji-janjinya jangan merusak alam lingkungan serta jangan bersikap adigang adigung dan adiguno atau bersikap sok paling kuasa. Karena kekuasaan bagi manusia itu ada batasnya
Pemenang Pilgub Jateng harus menyadari menuju kursi pucuk pimpinan karena dukungan masyarakat, hingga janjinya kepada rakyat juga harus dipenuhi sesuai komitmen dalam masa kampanye. (RS)