Home > EKONOMI & BISNIS > Pemudik Kendaraan Pribadi Selama Libur Lebaran 2018 Menurun

Pemudik Kendaraan Pribadi Selama Libur Lebaran 2018 Menurun

JAKARTA[Kampusnesia] – Jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi selama Lebaran 2018 lalu mengalami penurunan . akibat beralih ke angkuran umum massal,  hingga menunjukkan perkembangan yang positif pada penyelenggaraan akuntan Lebaran itu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya mencatat ada perkembangan yang positif pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini yang menunjunkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi turun.

Hal ini, lanjutnya,  ditandai dengan adanya peningkatan jumlah penumpang di semua moda transportasi umum dan ke depan akan lebih didorong operator transportasi untuk terus memperbaiki pelayanan dengan menerapkan pola pelayanan yang sudah dilaksanakan di moda udara dan kereta api dapat diterapkan juga di moda laut dan bus (darat).

“Kalau masyarakat bersedia pindah ke angkutan massal bakal kitadorong hingga diharapkan angkutan umum dapat meningkat dan pasti orang yang naik kendaraan pribadi terus berkurang, apalagi naik motor, kalau saya lihat ini suatu trend yang bagus yang bisa dilihat dan justru didorong lagi untuk angkutan masal,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Rabu (27/6).

Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2018 mencatat peningkatan jumlah penumpang pada masing-masing moda transportasi tersebut mengalani peningkatan cukup signifikan. Pada moda jalan jumlah penumpang 2018 sebanyak 4.197.536 penumpang atau naik 0,46% dari tahun 2017 sebanyak 4.178.318 penumpang.

Pada moda kereta api jumlah penumpang 2018 sebanyak 4.904.792 atau naik 5,57% dari 2017hanya sebanyak 4.646.177 penumpang, sedangkan moda angkutan laut jumlah penumpang 2018 sebanyak 1.086.742 atau naik 5,71% dibanding 2017 sebanyak 1.028.002 penumpang.

Begitu juga untuk moda udara jumlah penumpang juga mengalami kenaikan dimana pada 2017 jumlah penumpang 5.632.393 naik 5,35%  pada tahun ini menjadi  sebanyak 5.933.772 penumpang.

Sementara untuk  moda penyeberangan jumlah penumpang tahun ini  naik 7,27% dari 3.812.635 penumpang pada 2017 melonjak menjadi 4.089.634 penumpang pada 2018.

Menurut Budi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini, jumlah pemudik kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat mengalami penurunan.

“Kalau mobil di jalan nasional itu, turun kira-kira 10-18%,  kalau di jalan tol naik tapi tidak lebih dari 4% jadi rata-rata turun,” tuturnya.

Pada 2017 lalu, dia menmbahkan  jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor sebanyak 843.741 mengalami penurunan turun sebesar 18,2% ,jika dibandingkan dengan tahun ini  dimana pemudik sepeda motor sebanyak 689.762.

Dia menuturkan untuk arus balik jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor juga turun 25,4% dengan jumlah pemudik sepeda motor 607.855, sedangkan pada 2017 sebanyak 814.936 pemudik.

Selain moda transportasi, tutur Budi, pihaknya juga memberikan catatan untuk pembenahan angkutan barang dan berencana akan menertibkan truk-truk yang over capacity maupun over dimensi.

“Dalam catatan kami angkutan truk ini mungkin hampir 90% itu overloaded atau over kapasitas, oleh karenanya kami akan melakukan suatu uji coba di jalan tol terutama di Jakarta-Bekasi,  kami sudah koordinasi dengan Kepolisian akan kita lakukan sosialisasi,” ujarnya.

Dengan adanya rencana ini, diharapkan kecepatan truk dapat meningkat, kemacetan lalu lintas berkurang, disamping pula usia jalan-jalan akan dapat lebih lama. Jika ini berhasil angkutan barang tidak perlu berhenti beroperasi pada masa angkutan lebaran.

Sebelumnya, Budi mengatakan penyelenggaraan mudik tahun ini berjalan lancar, yang tercermin dengan meningkatnya kecepatan kendaraan di jalan yang mengaami kenaikan sebesar 9%.

“Kecepatan perjalanan rata-rata arus mudik 2018 sebesar 72 km/jam, meningkat sebesar 9% terhadap kecepatan rata-rata pada 2017 hanya sebesar 66 km/jam. Sedangkan kecepatan rata-rata pada arus balik 2018 sebesar 79 km/jam, meningkat sebesar 22% terhadap kecepatan rata-rata pada 2017 sebesar 64 km/jam,” tutur Budi. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 65 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *