SEMARANG[Kampusnesia] – Titik keberangkatan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang yang semula di pusatkan Di Terminal Terboyo akan dipindahkan ke Pasar Banjardowo, sementara pool pemberhentian koridor VI juga berpindah ke dalam lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Kepindahan titik keberangkatan itu mulai dilaksanakan 1 September 2018, setelah program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengalihkan fungsi Terminal Terboyo menjadi Terminal Tipe C (Terminal Barang/Peti Kemas) segera direalisasikan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang M. Khadik mengatakan jika bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) semuanya akan dialihkan sepenuhnya ke Terminal Mangkang.
“Sementara, bus antar kota dalam provinsi (AKDP) akan dipindahkan ke Terminal Penggaron, begitu pula dengan angkot dan bus Trans Semarang akan kami pindahkan ke Terminal Pasar Banjardowo,” ujarnya, Kamis (30/8)
Menurutnya, pembangunan shelter di Pasar Banjardowo, saat ini sudah dalam proses pengerjaan dengan dibantu Dnas Pekerjaan Umum (DPU), terutama di depan Pasar Banjardowo.
Plt Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Ade Bhakti menuturkan penambahan rute BRT Trans Semarang koridor VII akan memasuki kawasan Pasar Banjardowo.
“Dengan adanya mengalihfungsikan Terminal Terboyo mulai 1 September mendatang operasional Trans Semarang koridor VII dan II tidak lagi memasukki Terminal Terboyo,” tuturnya.
Menurutnya, rekayasa jalur rute Koridor VII sudah dilakukan melalui Jalan Woltermonginsidi, shelter depan Kecamatan Genuk lama (transit point), putar balik didepan indogrosir, garasi koridor VII, kemudian lanjut perjalanan ke jalan pemuda.
Sedangkan untuk rute koridor II dari jalan Kaligawe, shelter RSI Sultan Agung, shelter depan kecamatan Genuk lama (transit point), putar balik di depan Polsek Genuk, lanjut perjalanan ke Sisemut Ungaran.
Sementara pool pemberhentian BRT Trans Semarang koridor VI juga berpindah ke dalam lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) di areal Fakultas Teknik Unnes.
Ade Bhakti Ariawan menuturkan meski pool pemberangkatan bergeser, masyarakat tetap dapat menggunakan layanan BRT dari shelter pemberangkatan baru yang masuk ke dalam area kampus.
“Sejak beroperasi 31 Maret tahun lalu, armada Trans Semarang banyak diminati mahasiswa karena tarifnya hanya Rp 1.000 bagi mahasiswa dan Rp 3.500 bagi masyarakat umum,” ujarnya.
Dengan tarif yang terjangkau tentunya akan memudahkan mobilitas mahasiswa, apalagi mahasiswa dapat menikmati layanan transportasi ini menuju ke pusat kota dengan cara berpindah menuju koridor lain di shelter transit poin kemudian berganti dengan bus tujuan tanpa dikenai tarif tambahan.
Dekan Fakultas Teknik, Nur Qudus yang mewakili Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengapresiasi perpindahan pool BRT di dalam kampus yang diharapkan mahasiswa dapat menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan maksimal.
“Dengan harga yang murah, tentu ini menjadi satu pilihan yang bijak untuk memanfaatkan transportasi umum,” tuturnya. (rs)